Bengkulu Tengah, kupasbengkulu.com – Seorang nenek miskin, di desa Pasar Pedati, Kecamatan Pondok Kelapa, Bengkulu Tengah, menderita sakit tak bisa berobat, hingga akhirnya lumpuh. Dalam kondisi renta, sang nenek tinggal di rumah tak layak huni.
(baca juga: Bengkulu Provinsi Termiskin di Sumatera)
Di rumah tak layak huni yang berukuran 4 x 6 meter, Amina, nenek berumur 80 tahun tinggal dengan anaknya yang sehari hanya bekerja sebagai buruh bangunan dan juga keluarga yang serba kekurangan untuk memcukupi kebutuhan hidupnya.
Lebih memprihatinkan lagi, kondisi Amina yang usia 80 tahun, sudah hampir 10 tahun, menderita lumpuh, akibat sakit yang tak terobati, karena ketiadaan biaya. Sehari-hari, hanya berbaring di tempat tidur..
Dalam keadaan serba sulit, nenek ini yang ditinggal dengan anaknya ini, Untuk kebutuhan makan sehari-hari, diberi oleh anaknya Terkadang nasi, sayur, atau warga bergantian datang memberi bantuan makan, karena melihat kondisi sang nenek ini.
Seperti diungkapkan Amina nenek yang telah uzur ini, dirinya belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah setempat yakni bantuan langsung tunai (BLT) atau bantuan lanjut usia (lansia) dari kini nenek hanya pasrah dengan kondisinya, karena untuk berobat nenek ini tidak ada biaya.
“Kalau makan minum, dikasih warga sekitar sini. Sudah tak bisa jalan, hanya bisa duduk. dan Selama ini, belum ada penanganan dari pemerintah. Ya saya berharap pemerintah menangani, dan memberikan bantuan, diberi rumah yang layak atau diberi makan yang layak,” harap Amina,.
Ironisnya, meski kondisi ini sudah berlangsung sejak lama, belum ada perhatian sama sekali dari pemerintah setempat. Tidak ada bantuan pengobatan, atau bantuan lainnya. Bahkan, setiap ada bantuan sosial, keluarga ini selalu terlewatkan.(adk)