Rejanglebong, kupasbengkulu.com – Tahun 2016 ini, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Dharma Rejanglebong tidak mengusulkan untuk mendapatkan program sambungan PDAM kepada Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) atau sambungan bersubsidi.
Penyebabnya, PDAM tersebut masih disibukkan dengan pengurusan administrasi bantuan pada tahun 2015 lalu. Hal itu dipaparkan oleh Direktur PDAM, Hazairin, Selasa (13/09/2016). Oleh sebab itu, PDAM akan kembali mengusulkannya pada tahun 2017 mendatang.
“Kami mengusulkan pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sebanyak 1.300 sambungan baru,” katanya.
Program MBR ini memang ditujukan untuk masyarakat menengah ke bawah. Keuntungan dari program ini adalah biaya yang dikeluarkan pelanggan PDAM menjadi lebih kecil. Misalnya, untuk biaya sambungan baru adalah Rp 1 juta, menjadi hanya Rp 400 ribu.
Untuk mendapatkan program ini, lanjut Hazairin, pelanggan harus melampirkan foto kopi Kartu Keluarga (KK), dan bukti pembayaran listrik terakhir.
“Selanjutnya petugas akan melakukan kroscek ke lapangan, apakah layak atau tidak untuk mendapat program tersebut,” katanya.
Rencananya, program ini akan ditujukan pada masyarakat di Kecamatan Sindang Beliti Ulu, yang masih mendapat proses pembangunan jaringan PDAM. Saat ini, sudah ada 500 pelanggan baru yang mandaftar di daerah tersebut.
“Tahun 2014 dan 2015 bantuan yang diterima masing-masing sebanyak 1.000 unit,” tutup Hazairin. (vai)