Kupasbengkulu.com – Sebanyak 5,3 juta metrik ton batu bara di Provinsi Bengkulu diekploitasi ke luar oleh pemilik usaha tambang batu bara, hal ini sangat disayangkan oleh Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Fraksi Nasdem Edi Sunandar.
Dirinya mengungkapkan kekecewaan karena tidak melihat adanya kontribusi yang besar dari hasil eksploitasi baru bara tersebut untk daerah penghasil batu bara
” Jadi total hasil batu bara yang dieksploiasi ke luar Bengkulu ini hasil kami hearing bersama pihak ESDM kurang lebih itu ada 5,3 juta metrik ton keluar dari 3 pelabuhan dari Pulau Baai, Titan dan Injatama nah ini menjadi PR kita bersama sampai hari ini juga terjadi hasil audit itu ada penunggakan royalti senilai Rp 100 miliar nah tapi ktia masih melakukan sinkronisasi datanya di kementrian SDM nah yang paling penting untuk disadari khusunya daerah ini apa manfaat dari hasil eksploiasi ini bagaimana juga kontribusi masyarakat sektar untuk bayar CSR-nya jalan – jalan kita lihat sendiri berapa ratus miliar digelontorkan oleh usat lewat kementrian belum lagi APBD tapi kenyataannya jalan – jalan kita masih banak rusak,”” Keluh Edi Sunandar
Untuk menyikapi hal ini Edi sunandar selaku Anggota Komisi III DPRD Provinsi Bengkulu menuturkan harus ada upaya peningkatan infrastruktur yang ada di daerah – daerah penghasil batu bara serta bagi para pemilik pertambangan batu batu bara agar lebih berhati hati jika aktivitas tambang yang tidak sesuai dengan prosudur maka tidak menutup kemungkinan Pihak DPRD Provinsi akan menutup aktivitas tambang tersebut
” Eksploitasi ini harus berjalan sesuai dengan apa yang sudah menjadi aturan jangan sampai ada kesalahan – kesalahan lagi, dan kalau pun masih ada kesalahan lagi yang disebabkan oleh aktivitas penambangan dan pada saat itu juga akan kami rekomendasikan untuk dilakukan penututupan sementara sampai mereka memperbaiki kesalahan – kesalahan mereka itu,” ungkap Edi
Terkait dengan besarnya hasil batu bara yang dikeluarkan Edi Sunandar juga berharap pihak pemerintah harus memberikan ketegasan terhadap pemilik tambang guna mendapatkan umpan balik.
” coba bayangkan saja 5,3 jutametrik ton kalikan saja berapa nah disadari tidak inilah hasil perut bumi yang dikeluarkan itu, namun apa hasilnya hanya royalti yang juga dbagi – bagikan kepada 10 kabupaten kota nah ini yang menjadi permasalahannya,” ujar Edi
Melihat begitu banyaknya permasalahan yang terjadi khusunya di bidang lingkungan Edi Sunandar berharap pada pemimpin Bengkulu yang baru dapat memberikan solusi yang terbaik guna menyelesaikan permasalahan yang dirasa sangat merugikan provinsi bengkulu
kita berharap di pemerintahan Bengkulu untuk bisa memberikan solusi bersama dan tidak saling menyinggung dan pihak investor juga bisa memahami hal ini,” Tutup Edi Sunandar. (cr5)