kupasbengkulu.com , Kesehatan- Hipertensi merupakan tekanan darah diatas rata-rata normal 120/80 atau sering disebut tekanan darah tinggi, penyebab penyakit ini di antaranya karena makanan yg banyak lemak, gangguan ginjal, kegemukan dan kurang olah raga.
“Tanda dan gejala, kepala sakit, punggung belakang leher kepala sakit, jantung dan nadi berdenyunya lebih kencang atau kuat,Cara mengatasinya kurangi makan lemak, banyak olah raga, makan sayur dan buah, minum air putih, hindari stress. Lalu minum obat penurun darah,” kata Kepala Puskesmas Ilir Talo Kabupaten Seluma Arju Rahman, Amd Kep, S,Keb Sabtu (7/11/2015).
Resiko darah tinggi, kata dia, dapat menyebabkan stroke atau kelumpuhan, gangguan ginjal dan lebih parah bisa ke ureum, kreatinin tinggi bisa menyebabkan keracunan tubuh yg dpt menyebabkan kematian.
“Hipertensi biasanya pada usia 40 tahun keatas, ini penyakit degeneratif ada faktor keturunan juga dan penyakit tidak menular karena sistem organ tubuh yang terganggu. Penyakit ini tidak berbahaya, dan dapat berbahaya jika mengenai organ lain, misal ; ginjal, jantung, otak,” bebernya.
Menurut Salah Seorang Bidan Puskesmas Gunung Kembang Kecamatan Semidang Alas Maras Etty Hasanah S.st hipertensi merupakan penyakit keturunan dan tidak akan pernah sembuh.
“Jika ada orang tua yang menderita hipertensi maka 75 persen kemungkinan akan diturunkan dengan anaknya, penyakit ini tidak pernah sembuh dan tergolong ganas,” ujar Etty.
Penyakit ini juga, tambah dia, dipengaruhi oleh beban pikiran dan pola makan.
“Kalau darah naik otomatis jantung akan memompa lebih cepat dan bisa menyebabkan kompliki dengan organ lain. kemungkinan terburuk pembuluh darah pecah atau merusak syaraf-syaraf yang di otak karena suplay O2 ke otak tidak teratur itulah orang dengan hipertensi cenderung stroke,” tandasnya.
Untuk mengantisifasi penyakit ini jelas Dia,hindari berfikir terlalu berlarut-larut dan perbanyak refresing.
“Dari segi makanan hindari makanan yang tinggi lemak, kolestrol dan kalau bisa hindari garam,”jelasnya lagi.
Menurut dia lagi, penderita hipertensi biasanya berusia diatas 40 tahun karena ketidak stabilan organ dan penurunan fungsi tubuh.
“Sedikit sekali ditemukan diusia muda kalaupun ada namnya hipertensi dini,” tutupnya.(cee)