Kota Bengkulu, kupasbengkulu.com – Mantan bakal calon (balon) Bupati Bengkulu Tengah (Benteng), Arsyad Hamzah, mendatangi Mapolda Bengkulu guna melaporkan dugaan pemalsuan hasil tes kesehatan oleh tim dokter dalam penyelenggaraan tes kesehatan bakal calon kepala daerah yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Benteng beberapa waktu lalu. Arsyad bersama kuasa hukumnya menduga adanya konspirasi yang menyebabkan dirinya dinyatakan Tidak Memenuhi Syarat (TMS) untuk maju Pilkada.
“Surat yang dikeluarkan oleh tim dokter menyatakan klien kami memiliki gejala penyakit yang tidak bisa disebutkan di sini. Karena tidak yakin, kami mendatangi rumah sakit kepresidenan Gatot Soebroto Jakarta dan ternyata klien kami ini dinyatakan sehat. Kami menduga ada semacam konspirasi dan mempertanyakan kenapa dari rumah sakit Gatot Soebroto mengakui bahwa klien kami ini sehat, sementara hasil tim dokter KPU menyatakan klien kami ini sakit?,” ujar kuasa hukum Arsyad, Nediyanto Ramadhan.
Di samping itu, Arsyad Hamzah juga mengutarakan bahwa dirinya saat ini dalam keadaan sehat dan tidak terdapat penyakit mengkhawatirkan, yang akan memhambat dirinya untuk mengikuti Pilkada Benteng. Bahkan dirinya mengklaim bahwa sangat mampu menjadi bupati ideal pilihan masyarakat Benteng.
Diapun mengomentari terkait penyelenggaraan Pilkada Benteng yang menurutnya sarat dengan kepentingan politik yang terlalu memojokkan beberapa kandidat, sehingga nantinya akan memunculkan calon tunggal. Namun dirinya enggan menyebutkan siapa balon yang dianggapnya tidak sportif tersebut.
“Data pembanding ini sudah kami minta di rumah sakit Bhayangkara Kota Bengkulu dan Gatot Soebroto Jakarta. Keduanya menyatakan saya sehat, bugar, dan layak memimpin. Menjadi bupati itu berarti menjadi bapaknya rakyat, saya kira anak kecil saja tahu ‘permainan’ yang dilakukan saat ini. Saya serahkan kepada penyidik dalam mengembangkan ini. Di semua lini saya dicekal, namun ada satu yakni harapan rakyat yang tidak bisa dia cekal dengan apapun,” tandas Arsyad. (nvd)