Kamis, Maret 28, 2024

Badai PHK di Depan Mata

Mardatilla

kupasbengkulu.com, Opini – Memburuknya perekonomian Indonesia telah diikuti gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK). Belasan ribu pekerja pun harus kehilangan mata pencarian utamanya dalam tujuh bulan terakhir.

Ini akibat dari pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. upaya PHK itu dilakukan perusahaan sebab pengeluaran yang tinggi untuk pembelian menggunakan dolar AS tetapi menjual memakai rupiah akan tetapu para pengusaha berdalih, ini terjadi karena desakan pertumbuhan ekonomi yang buruk.

Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) membenarkan adanya hantaman tersebut. Sudah tercatat sekitar 1.800 pekerja yang di rumahkan dalam kurun waktu tiga bulan terakhir yang harus menyandang status baru sebagai pengangguran.

Data diperoleh dari lima provinsi yang melapor, meliputi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, dan Kalimantan Timur.

Selain itu dilihat dari beberapa perusahaan menengah ke atas yang mulai mengalami kesulitan bahkan hingga menjual aset demi membayar hutang dalam bentuk valuta asing (valas). contoh, saat ini perusahaan tambang di Kalimantan mulai melakukan pengurangan jumlah pekerjanya.

Hal serupa juga terjadi di Jawa Tengah di mana ada pabrik yang mulai merumahkan karyawannya.

Saat ini nasib buruh pun semakin tak menentu. Pasalnya, dalam sepekan terakhir, nilai tukar rupiah telah menembus di angka 14.000 per dolar AS.

Imbasnya, kalangan pengusaha pun merasakan dampak yang serius karena material impor akan menjadikan perusahaan merugi dan langkah perumahan sampai ancaman PHK ratusan ribu buruh di sektor padat karya pun sudah di depan mata.

Oleh sebab itu Aksi demo pun dilakukan oleh 100 ribu buruh yang terancam PHK

Menurut Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal ,Beberapa jenis PHK yang dilakukan oleh perusahaan adalah karena pailit dari perusahaan dan faktor pengurangan karyawan.

Untuk perusahaan yang pailit telah terjadi di sejumlah industri, di Demak, Tangerang dan Puwakarta. Sampai saat ini, angkanya sudah mencapai 60 ribu yang ter-PHK di Indonesia.

Alasannya, karena banyak industri yang menggantungkan membeli bahan baku dengan dolar. Negara bahan baku tersebut, seperti Brazil dan Vietnam.

“Perlu diingat sebanyak 40 persen bahan dibeli dari luar menggunakan dolar, Kemudian daya beli buruh yang merosot hingga 30 persen, hal ini berdampak di perekonomian Indonesia. Kemudian diperparah dengan harga bahan pokok yang tidak turun-turun.

Dalam hal ini diperlukan, langkah-langkah konsolidasi dan regulasi untuk mengupayakan agar tidak ada ancaman PHK. Seperti menaikkan daya beli buruh, dengan menaikan gaji mereka.

Selain itu mudahnya tenaga kerja asing masuk ke Indonesia. karena kebijakan tenaga kerja asing di Indonesia yang dipermudah, seperti kebijakan bagi orang asing tidak wajib berbicara bahasa Indonesia.

Sedangkan dalam sistem ekonomi Islam yang diterapkan oleh negara (Khilafah), PHK sangat kecil sekali kemungkinannya bakal terjadi.

Sebab, prinsip ekonomi Islam yang dianut adalah penyerapan pasar domestik yang sangat didukung oleh negara dalam rangka memenuhi kebutuhan individu masyarakatnya.

Ekspor bukan lagi tujuan utama hasil produksi. Sebab, sistem mata uangnya juga sudah sangat stabil, yaitu dengan menggunakan standar emas (dinar dan dirham).
Dengan demikian, negara tidak membutuhkan cadangan devisa mata uang negara lain karena semua transaksi akan menggunakan dinar/dirham atau dikaitkan dengan emas.

Negara juga akan menerapkan sistem transaksi hanya di sektor riil dan menghentikan segala bentuk transaksi ribawi dan non riil lainnya.

Dengan begitu, perputaran barang dari sektor riil akan sangat cepat dan tidak akan mengalami penumpukkan stok. Penawaran dan permintaan bukanlah indikator untuk menaikkan/menurunkan harga ataupun inflasi, karena jumlah uang yang beredar stabil sehingga harga akan stabil.

Negara pun tidak perlu repot-repot mengatur jumlah uang beredar dengan menaikkan/menurunkan suku bunga acuan seperti yang dilakukan negara yang menganut sistem ekonomi kapitalis.

Negara hanya akan memantau dan memastikan kelancaran proses distribusi barang dan jasa agar segala kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi.

Dalam sistem ekonomi Islam, negaralah yang mengelola sumber kekayaan yang menjadi milik rakyat. Hasilnya dikembalikan lagi kepada rakyat. Dengan demikian, jaminan sosial bagi masyarakat, seperti pendidikan dan kesehatan, akan terpenuhi.

Dalam kondisi seperti ini, daya beli masyarakat akan sangat kuat dan stabil. Harga tinggi bukan merupakan persoalan dalam sistem ekonomi Islam. Dengan terpenuhinya kebutuhan individu, pola hidup masyarakat pun menjadi lebih terarah.

Mereka tidak lagi terperangkap dalam pola hidup individualis, dengan bersaing dan harus menang, dengan menghalakan segala cara.

Pemerintah saat ini sepertinya telah kehabisan akal sehingga tidak bisa berbuat apa-apa untuk menanggulangi masalah PHK massal tersebut, kecuali hanya wait and see saja. Padahal banyak hal yang bisa dilakukan oleh Pemerintah untuk menghadapi krisis global ini.

Bukankah sudah waktunya bagi Pemerintah dan masyarakat untuk memilih jalan keluar terbaik dari permasalahan ini. Caranya adalah dengan mengambil jalan yang ditawarkan Islam, yakni dengan menerapkan sistem ekonomi Islam sekaligus menerapkan sistem pemerintahan Islam. Tanpa itu, kita akan terus menderita akibat berbagai persoalan hidup yang tidak pernah berakhir.

Apakah sisem Jahiliah yang mereka kehendaki? Siapakah yang lebih baik hukumnya daripada Allah bagi orang-orang yang yakin? (QS al-Maidah [5]: 50).(**)

Penulis: Mardatilla
Aktivis Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia DPD I Bengkulu

Related

Elisa Sebut Kemenangan Dirinya Bukan Milik Sendiri, Tapi Bersama

Kupas News - Calon DPD RI Dapil Provinsi Bengkulu...

Elisa Ermasari Raih Kemenangan Telak di Setiap TPS

Kupas News - Dalam pemilihan umum yang berlangsung serentak...

Elisa Ajak Masyarakat Bengkulu Gunakan Hak Pilih 14 Februari 2024

Kupas News - Elisa Ermasari, calon anggota Dewan Perwakilan...

Janji Elisa untuk Bengkulu Sejahtera dan Bermartabat

Kupas News - Calon DPD RI Dapil Bengkulu nomor...

Generasi Milenial Dukung Penuh Kemenangan Elisa Ermasari

Kupas News – Dalam suasana politik yang semakin dinamis,...