Jumat, April 26, 2024

Baikkah Menahan Lapar untuk Turunkan Berat Badan?

berat badan

 

kupasbengkulu.com – Saat ini sudah banyak metode diet yang kita kenal dan cukup banyak digunakan oleh masyarakat. Dari OCD, mayo, detox dan lain lain.

Kali ini kita tidak akan membahas metode diet demikian, tapi kita akan membahas secara umum dampak dari pola diet harian yang sering diterapkan oleh masyarakat, perempuan khususnya. Banyak ditemui dalam kehidupan sehari-hari kita sering menahan rasa lapar saat demi menjaga berat badan ideal.

Pada dasarnya menahan rasa lapar bukan suatu kesalahan, tapi hal tersebut menjadi kurang tepat jika waktu menahan lapar itu bukan di waktu yang tepat. Pada beberapa kasus sering kita temui seorang yang memilih tidak sarapan karena khawatir jika sudah makan dari pagi nafsu makannya akan besar hingga malam harinya.

Padahal dalam penelitian pukul 7 hingga 9 pagi, itu adalah waktu kerja sistem pencernaan yang paling baik. Justru diwaktu begitu konsumsi makanan yang sehat dengan gizi seimbang sangat disarankan (baca lagi artikel gizi seimbang pada tulisan sebelumnya). Pada pagi hari, sarapan yang kita konsumsi akan menjadi energi untuk aktivitas tubuh dan otak. Tentunya sarapan yang kita konsumsi dengan porsi yang tepat, bukan menyebabkan kekenyangan sehingga kita mengantuk.

Setelah beraktivitas tubuh kita membutuhkan energi pengganti, yang dapat kita gantikan dengan makan siang. Jika kita hanya makan pada siang hari dan melewatkan sarapan, hal ini akan memicu rasa lapar yang berlebihan, karena hormon ghrellin, asam lambung, dan hal yang mempengaruhi rasa lapar kadarnya sudah meningkat. Otomatis makanan yang kita asup porsi nya akan melebihi dari batas normal. Secara psikologi akan mempengaruhi, “tidak apa-apa makan banyak karena baru sekarang makan”. Asupan makanan yang dalam porsi besar ini, juga akan mempengaruhi kerja dari hormon insulin. Hormon yang berfungsi memasukkan gula darah ke dalam sel.

Pada tahap awal tubuh dapat mengkompensasinya. Tetapi dalam waktu yang lama, pola kebiasaan ini akan berpengaruh pada kerja hormon. Resiko terjadinya resistensi insulin dapat terjadi. Resistensi insulin ini merupakan awal dari penyakit diabetes mellitus tipe 2.

Selain resiko tersebut, akan memperngaruhi sistem pencernaan tubuh kita. Usus manusia akan mengalami kerusakan jika dalam waktu lebih dari 9-12 jam tidak mendapatkan asupan makanan atau minuman yang dapat dicerna. Villi villi usus akan mengalami kerusakan, sehingga akan menyebabkan gangguan penyerapan nutrisi.

Lalu, bagaimana dengan makan malam? Dalam tulisan sebelumnya sudah pernah kita bahas jam yang baik untuk makan, karena waktu tersebut merupakan waktu kerja lambung yang baik, yakni Pukul 6 sore hingga pukul 7 malam. Untuk jenis makanan yang dapat dikonsumsi bisa disesuaikan.

Bagi anda yang ingin menurunkan berat badan dapat mengonsumsi buah-buahan atau sayuran. Anda tetap bisa mengonsumsi panganan karbohidrat seperti oat, singkong rebus, atau jagung. Tentunya tidak dikonsumsi dalam batas berlebihan. Agar cepat kenyang anda bisa mengunyah sebanyak 33 kali. Masih ingat kan efek dari mengunyah sebanyak 33 kali pada artikel sebelumnya? (tari)

Related

Unib dan RSMY Kembangkan Fakultas Kedokteran Akreditasi Unggul

Kupas News, Bengkulu - Universitas Bengkulu dan RSUD M....

MoU DP3AP2KB Bersama RSHD Dukung Percepatan Penurunan Stunting

Kupas News, Kota Bengkulu - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan...

Asnawi L Samat Sepakat PMI Bengkulu Bertransformasi Jadi Klinik Pratama

Kupas News, Bengkulu - Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mendorong...

Peringati Hari Ginjal, Gubernur Rohidin Ajak Masyarakat Atur Pola Makan Sehat

Kupas News, Bengkulu - Peringatan Hari Ginjal Sedunia atau...

Pemprov Bengkulu Raih Penghargaan IKP dan INM 2022 Kemenkes RI

Kupas News, Jakarta - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu di...