kupasbengkulu.com, Kesehatan – Pernah dengar mitos kesehatan ini? “Makan telor sebabkan bisul”. Menurut anda mitos ini benar atau salah?
Jika dikaji dari nilai nutrisinya telor meruapakan sumber protein yang baik, baik dari komposisi nutrisi dan ekonomis.
Memang benar, pada orang yang sistem immun nya hipersensitif akan menanggapi protein telur sebagai alergen, sehingga menyebabkan alergi. Alergi makanan ini sering bermanifestasi di kulit. Tapi manifestasi ini bukan berarti sama dengan bisul.
Bisul atau yang dikenal dalam istilah kedokteran karbunkel merupakan penyakit infeksi bakteri. Bakteri yang sering menyebabkan bisul ini adalah streptococcus sp.
Bisul ini erat hubungannya dengan kebiasaan hidup yang kurang menjaga kebersihan. Infeksi dari bakteri ini akan menyebabkan peradangan sebagai bentuk pertahanan tubuh.
Sisa-sisa dari pertempuran antara tentara tubuh dan bakteri ini akan menjadi nanah yang terkumpul di bawah kulit. Pada saat terjadi proses peradangan ini akan terbentuk benjolan.
Pada tahap awal peradangan, orang yang terkena bisul akan demam. Benjolan akan teraba panas dan terasa fluktuasi.
Pada tahap ini, jangan lakukan intervensi apapun terhadap bisul anda. Berobatlah ke dokter, dokter akan memberikan antibiotik.
Setelah peradangan tak lagi hebat, nanah telah terkumpul menjadi satu kesatuan, baru akan dikeluarkan dengan teknik bedah sederhana. Daerah bekas simbul akan dibersihkan secara steril agar tidak menyebabkan bisul berulang. Sering kita temui daerah bekas bisul yang berlobang.
Tidak perlu kahawatir mengenai daerah yang berlobang, tubuh akan mereparasi sendiri. Justru pada tahap ini disarankan untuk meningkatkan makanan yang mengandung protein, karena protein berfungsi sebagai zat pembangun. Jadi masih percaya telor dapat sebabkan bisul?(tari)