kupasbengkulu.com – Capaian program Keluarga Berencana (KB) pria dengan Metoda Operasi Pria (MOP) atau vasektomi dan penggunaan kondom ternyata masih sangat rendah.
Terbukti dari data pencapaian kontrak kinerja (KKP) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu hingga akhir tahun 2015 realisasi KB pria ini hanya 4,22 persen.
“Sepanjang tahun 2015, BKKBN Provinsi Bengkulu menargetkan persentase kesertaan KB pria 4,70 persen, dan terealisasi 4,22 persen,” ujar staf Pengendalian Penduduk (Dalduk) BKKBN Provinsi Bengkulu, Rabu (10/02/2016).
Dia mengatakan berdasarkan hasil survey RPJM tahun 2015, masyarakat yang mengetahui tentang alat kontrasepsi modern hanya 34,43 persen, sedangkan peserta KB yang tidak tahu tentang alat kontrasepsi sebesar 60,88 persen. Hal ini memicu masih banyaknya kasus kegagalan dalam KB.
Sedangkan pengetahuan laki-laki tentang alat kontrasepsi lebih rendah dari perempuan. Hanya 31,43 persen laki-laki yang tahu tentang alat kontrasepsi. Sementara untuk masyarakat lapisan bawah banyak yang tidak mengetahui alat kontrasepsi, penyebab utamanya keterbatasan akses, dana, dan sumber informasi.
“Sampai sekarang minat pria terhadap KB memang masih rendah. Faktor kenyamanan sepertinya menjadi kendala utama bagi pria. Selain itu juga rumor-rumor negatif seputar KB pria melalui vasektomi yang harus operasi juga menimbulkan ketakutan bagi kaum pria,” terangnya.
Upaya yang ditempuh BKKBN hingga saat ini adalah melakukan sosialisasi sampai ke tingkat bawah, sehingga masyarakat dapat memahami bahwa urusan KB bukan hanya permasalahan perempuan saja, melainkan juga laki-laki.
“Kita berharap tahun ini partisipasi dan pemahaman pria dalam ber-KB dalam lebih meningkat dari sebelumnya,” tandasnya.
Penulis: Valentina Alfarani