Lebong, kupasbengkulu.com – Puluhan warga dari Forum Masyarakat Lebong Anti Mafia Proyek dan Anggaran (FORMULA-MAPAN) menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Lebong, Senin (25/07/2016). Kedatangan mereka langsung disambut oleh Asisten II Setdakab Lebong, Mulyanto, dan mengizinkan tiga orang perwakilan untuk duduk bersama.
Dalam orasinya, koordinator aksi, Hisbuan Alis, menyampaikan beberapa tuntutan, khususnya terhadap Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes), Amril Yudani. Sebelumnya Amril pernah mengatakan bahwa paket proyek yang ada di Dinkes sudah ditentukan pemiliknya sebelum proses tender.
“Ini sebagai contoh untuk kepala SKPD dan pejabat di lingkungan Pemkab Lebong, khususnya Plt Kadinkes untuk menjaga nama bak kepala daerah kita. Apalagi menyinggung nama bupati dalam urusan tender atau lelang paket proyek,” terang Hisbuan.
Di samping itu mereka juga menuntut seluruh SKPD, anggota ULP, serta LPSE Lebong untuk tidak terlibat dalam pengerjaan paket proyek di lingkungan Pemkab Lebong. Apalagi sampai menerima gratifikasi dan ikut serta membuat penawaran dari peserta tender/ lelang untuk menjamin proses lelang tersebut.
“Ada empat tuntutan yang sudah kami sampaikan. Jika yang bersangkutan (Plt Kadis Dinkes) dalam tiga hari tidak memenuhi tuntutannya untuk meminta maaf kepada masyarakat, baik itu melalui media massa atau secara langsung, kami kembali akan menggelar aksi seperti ini,” sambungnya.
Terpisah, Asisten II Setdakab Lebong, Mulyanto, menilai aksi unjuk rasa hari ini positif untuk menjadi pembelajaran bagi SKPD lain agar tidak mencatut nama bupati dalam urusan tender. Sebab, ini akan mencoreng nama kepala daerah dan dampaknya akan sangat luas.
“Aksi seperti ini wajar, tuntutan yang mereka sampaikan juga baik untuk pemerintahan Pemkab Lebong ke depannya. Jangan sampai ada lagi oknum-oknum seperti ini, mengatasnamakan bupati untuk kepentingan diri sendiri,” kata Mulyanto.(spi)