Kamis, April 25, 2024

Cerita Nenek Dua Cucu Berjibaku dalam UN

Siti Sahana berjilbab
Siti Sahana berjilbab

Kota Bengkulu, kupasbengkulu.com – Ujian Nasional yang fomal maupun yang tak formal menjadi hal biasa di Kota Bengkulu. Namun hal yang mengejutkan dari pantauan kupasbengkulu.com saat menyambangi SMPN 2 Kota Bengkulu.

Rasa tertarik tersebut mengahantarkan kupasbengkulu.com untuk mencari hal menarik, disana seorang nenek yang telah mempunyai dua orang cucu duduk paling depan kelas dengan memegang alat tulis dan menatap soal yang diujikan.

Nenek ini diberi nama dari lahir oleh orang tuangnya 55 tahun yang lalu Siti Sahana. Dengan menggunakan jilbab berwarna ungu dan nametag (tanda pengenal) yang dijepitkan di kantong kiri bajunya, ia semangat mengahadapi ujian Paket B dengan 133 orang peserta lainnya.

Menurut, nenek yang bersuamikan seorang pekerja swata yakni M sahril, semangatnya ini timbul karena ia merupakan salah seorang Kepala sekolah PAUD di Kelurahan Kampung Kelawi Kota Bengkulu RT 8 RW 2, Kelurahan Kampung Kelawi.

Ia juga merupakan Pebisnis ini, nekat melakukan hal ini karena motivasi untuk mengahrumkan namanya di depan para tiga orang pengajar di PAUD yang didirikannya, karena disana para pendidiknya merupakan tamatan sarjana.

“Saya membuka PAUD, di Kampung Kelawi, saya sebagai Kepala sekolahnya di sana dan anak murid saya kini sudah mencapai 17 orang. Jadi dengan mengikuti ujian ini saya bisa terus melanjutkan ke jenjang berikutnya. Kan malu kalau seandainya seorang kepala sekolah yang hanya tamatan SD,” ungkap nenek yang telah menserjanakan duaorang anaknya tersebut.

Sementara itu, Sekretaris Dikbud Kota Bengkulu, Tahrin Simbang yang merupakan Panitia Paket B tersebut sangat memberikan Apresiasi terhadap ibu-ibu atupun orang tua yang niat mereka untuk melakukan ujian. Karena menurutnya, tidak batasan untuk mengikuti ujian yang dilakukan sekarang ini.

“Saya memberikan Aspresiasi terhadap ibu tersebut, karena dalam peraturan UU nomor 20 tahun 2003 tidak ada batas umur karena untuk paket B umur mereka minimal 14 tahun dan sesuai dengan kelulusan yang menentukan lulus adalah kabupaten, kota masing-masing,” jelasnya.

Mungkin dengan ini, sang nenek yang bercita-cita untuk menyelesaikan jejang karirnya menuju bangku kuliah. Karena menurut nenek yang selalu tersenyum apabila ditanyai kupasbengkulu.com tersebut, ia bisa mengeluarkan ekpresinya dan tak minder menghadapi tanga pengajarnya.

Dikatakanya, sebelumnya ia menyesal tak pernah mengikuti sekolah formal selama ini, karena dengan adanya sekolah formal tersebut bisa memberikan dan memudahkan seseorang untuk meraih mimpinya. Tak seperti dirinya, yang kini hanya bisa mencapai terus impian yang diharapkannya.

“Saya dulu hanya sekolah batas kelas tiga saja tapi tak pernah melanjutkannya, hanya memikirkan bisnis saja dan sekarang saya menyesal untuk itu. Dan saya berharap bisa melanjutkan sekolah itu lagi,” ucapnya.

Untuk itu diingatkannya kepada para pemuda dan orang-orang generasi masa depan bangsa untuk terus belajar dan jangan putus sekolah karena hal ini bisa menghidupkan masa depan mereka sendiri. selain itu juga, jangan pernah putus asa dalam mengahdapi masalah disekolah karena dibalik kesusahan masih ada jalan.

“Jangan bodoh meninggalkan ilmu dan sekolah hanya dalam hal lain. Jangan menyesal nantinya kalau tidak sekolah, kan ijazah itu bisa kita gunakan untuk mencari kerja,” ujarnya.

Sekali lagi dikatakannya Sahana untuk masa depan bangsa, walaupun bersusah dihari ini hanya demi ilmu dam hal ini bermanfat untuk masa depan nantinya. Karena ilmu tersebut bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain.

Penulis: Dodi Irawan

Related

Cerita Sedih Irma June Dibalik Lagu Do Your Best yang Jadi Theme Song From Bali With Love

Kupas Musik - Kemerduan vokal yang dimiliki penyanyi legendaris...

AM Hanafi Sang Perlente Kawan Soekarno yang Disambut Fidel Castro

AM Hanafi (kiri) bersama Fidel Castro (kanan), Foto: Dok/margasarimaju.com AM...

Menjadi yang Terbaik Tak Perlu Menjatuhkan Pihak Lain

Inspiratif, kupasbengkulu.com – Seorang Guru membuat tangga 10 injakan, lalu...

Beni Ardiansyah Direktur WALHI Bengkulu Terpilih ” Keadilan Itu Harus Direbut”

Kota Bengkulu,kupasbengkulu.com - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Bengkulu...

Otna Pilih Hidup Diatas Sampan Reot dan Air Payau Daripada Hidup Menjadi Budak

Kota Bengkulu,Kupasbengkulu.com -  Petang itu suasana di sudut Pesisir...