Jumat, April 19, 2024

Diduga Tercemar Limbah CPO, Ratusan Ikan Ditemukan Mati

Warga memperlihatkan bangkai ikan
Warga memperlihatkan bangkai ikan

kupasbengkulu.com – Ratusan ikan sungai, Selasa (11/3/2014) sekitar pukul 16.31 WIB mati mendadak di aliran anak sungai Air Pisang Desa Sibak Kecamatan Ipuh Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu.

Diduga matinya ikan sungai tersebut, akibat dari limbah pabrik minyak kelapa sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) salah satu perusahaan perkebunan di Kecamatan Ipuh tak jauh dari lokasi aliran sungai. Tidak hanya itu, dugaan pencemaran air sungai juga ditandai dengan air di anak sungai tersebut berubah menjadi hitam pekat, dengan mengeluarkan bau tak sedap dan berbuih.

”Kejadian ini sore kemarin (Selasa,11/3/2014), saat saya mau pulang ke rumah. Melihat Air Sungai sudah hitam dan ikan pada mengapung diatas air,” kata Pemuda Desa Sibak Kecamatan Ipuh, Edi Canyo Rabu (12/3/2014) saat ditemui di lokasi matinya ikan.

Edi menceritakan, mulanya ikan yang ada di aliran anak sungai Air Pisang, mengapung ke atas permukaan air dalam keadaan mulut menganga. Lama-kelamaan ikan sungai jenis, Preh, Wader dan ikan Baung mabuk dan mati. Melihat kondisi tersebut, lanjut Edi, warga setempat melakukan pemungutan terhadap ikan sungai yang sudah dalam keadaan mabuk dan menepi ditepi sungai.

”Ikan yang mati itu diduga keracunan dari air sungai. Kalau sejak Selasa kemarin ikan yang mati mencapai ratusan ekor, dengan berbagai jenis” jelas Edi.

Hal senada disampaikan, Zirin (41) warga Air Pisang Desa Sibak membenarkan, banyaknya ikan sungai yang mati di aliran anak sungai Air Pisang. Selama ini, kata dia, air sungai itu masih digunakan untuk mandi dan cuci pakaian oleh warga. Namun, sejak air sungai berubah warna warga memilih tidak menggunakan air untuk sementara waktu.

Zirin menambahkan, air sungai diduga kerap kali tercemar limbah perusahaan yang dibuang ke sungai. Hal ini ditandai dengan sumur miliknya yang berjarak 3 meter bibir anak sungai ikut terserap, akibatnya air sumur ikut menjadi bau.

”Ikan yang mati itu diduga akibat pencemaran air limbah yang ada di aliran sungai,” terang Zirin.

Bangkai Ikan
Bangkai Ikan

Sementara itu, Kades Sibak Busran mengakui, jika dirinya telah melakukan pengecekan di lokasi aliran anak sungai Air Pisang dan menemukan ikan sungai yang sudah mengapung mati. Meskipun, demikian dirinya, akan berkoordinasi dengan pihak kecamatan terkait hal tersebut.

Busran menjelaskan, anak sungai Air Pisang mengaliri tiga desa di daerah itu yakni, Desa Sibak, Tanjung Medan dan Tanjung Harapan dengan jumlah kepala keluarga mencapai 600 orang lebih. Warga menyebutkan, air sungai tersebut sangat membantu terlebih pada musim kemarau. Namun, saat ini warga tak berani menggunakannya akibat berbau dan mengakibatkan gatal-gatal jika digunakan.

Tahun sebelumnya, lanjut Busran, kejadian serupa sempat terjadi di aliran anak sungai Air Pisang. Dampaknya, juga mengakibatkan ikan di aliran anak sungai Air Pisang menjadi mati dan air berubah warna menjadi hitam.

”Kematian ikan secara mendadak itu diduga akibat dari limbah yang berasal dari perusahaan,” ungkap dia.

Ditemui secara terpisah, Humas PT. Daria Dharma Pratama (DDP) Kecamatan Ipuh Khusairi membantah, atas kejadian matinya ikan disebabkan dari limbah perusahaan. Sebab, terang dia, dari perusahaan telah menurunkan 2 tim untuk mengecek secara langsung limbah yang mengalami kebocoran atau hal lainnya. Namun, hasil dari pengecekan itu sendiri sama sekali tidak ada menemukan pembuangan limbah yang bocor dan air limbah yang merembes ke aliran anak sungai Air Pisang.

Ia berkelit, jika kematian ikan di anak sungai Air Pisang itu bukan berasal dari limbah melainkan kegiatan masyarakat sendiri seperti meracun ikan atau menangkap ikan menggunakan alat setrum listrik. Namun, ia mengakui, jika tahun sebelumnya limbah minyak CPO pernah mengalami kebocoran yang limbahnya sampai masuk ke aliran anak Sungai Air Pisang.

”Sudah kita cek, hasilnya tidak ada pencemaran dan air sungai masih normal dan tidak ada mengalami perubahan warna. Saya juga sudah mengecek ke lokasi dan tidak ada menemukan ikan yang mati,” bantah Khusairi saat ditemui, Rabu (12/3/2014).

Dari pantauan di aliran anak sungai Air Pisang, Rabu (12/3/2014) sekitar pukul 06.14 WIB kondisi air sungai masih dalam keadaan berwarna hitam pekat, berbuih dan mengeluarkan bau yang tidak sedap.

Air sungai yang berwarna hitam pekat diduga akibat pencemaran
Air sungai yang berwarna hitam pekat diduga akibat pencemaran

Hingga kini berita ini diturunkan, tindakan dari dinas terkait belum ada dilakukan terhadap perusahaan.(gie)

Related

DKP Gelar Kegiatan Vegetasi Mangrove dan Bersih Pantai Sambut HARNUS

Kupas News, Kota Bengkulu – Dalam rangka memperingati Hari...

Gubernur Rohidin Serahkan SK Izin Perhutanan Sosial di Desa Bio Sengok

Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah saat menyerahkan SK Izin Perhutanan...

Selamatkan Habitat Gajah Sumatera

Kupas News, Bengkulu - Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah memastikan...

Gubernur Rohidin dan Komunitas Peduli Pesisir Tanam 15 Ribu Bibit Mangrove

Kupas News, Bengkulu - Dalam rangka memperingati Hari Mangrove...

Pegiat Sosial Empat Provinsi Dirikan JAGA Indonesia

Kupas News, Jakarta - Beberapa aktifis dan pegiat sosial...