Rejang Lebong, kupasbengkulu.com – Penggemar sambal khas Tanah Rejang, Sambal Lemea akan dimanjakan dengan kemasan botol Lemea siap saji. Sambal Lemea dalam kemasan tersebut sudah mulai beredar dengan harga Rp 15.000 per botol.
Sambal Lemea ini sendiri merupakan salah satu dari hasil penerapan teknologi yang dijanjikan LIPI beberapa waktu yang lalu. UKM yang memproduksi Sambal Lemea ini, UKM Pat Petulai dibawah yayasan Pat Petulai milik Pemkab Rejang Lebong. Sambal Lemea ini dikemas dengan sangat menarik, dengan membawa nama brand “Coeroep”.
Ketua UKM Pat Petulai, Istianti Ida Laksana pada kupasbengkulu.com membenarkan bahwa produk ini adalah salah satu penerapan teknologi pangan.
“Sebelumnya sudah ada MoU (Memorandum of Understanding) dengan LIPI sehingga bisa terwujud Sambal Lemea dalam kemasan dan siap saji ini,” ungkap Ida.
Produk ini juga menjadi salah satu solusi pengembangan kuliner khas Rejang, terutama Lemea, yang cinderung berjalan di tempat. Meskipun konsumen Lemea di tanah Rejang masih bisa dikatakan banyak, namun untuk ekspor keluar daerah masih mendapat kesulitan. Antara lain, bau menyengat dari sambal ini, ditambah lagi dengan pendeknya umur Lemea bila dibawa perjalanan jauh.
“Setelah sambal ini dikemas dalam bentuk botol, maka kita bisa mempromosikan Sambal Lemea keluar daerah, sambil mengenalkan kuliner khas Rejang,” lanjut Ida.
Berkat penerapan teknologi ini, lanjut Ida, tanpa ditambah zat pengawet, Sambal Lemea dalam kemasan ini bisa bertahan selama enam bulan. Dengan catatan, segel di tutup botol tetap tertutup rapat. Selain itu, Ida juga menyatakan bahwa berbagai sambal khas Rejang lainnya, seperti Sambal Bacang, Tempoyak dan lain-lain juga akan dikemas dalam botol, dengan menerapkan teknologi yang sama.
“Kalau untuk saat ini, kita baru memproduksi Sambal Lemea dengan dua varian, yakni sambal Lemea rebus (seperti pada umumnya) dan sambal Lemea tumis,”pungkasnya.(vai)