Kota Bengkulu, kupasbengkulu.com – Kedatangan Presiden RI Joko Widodo, yang direncanakan Selasa (25/11/2014) ke Bumi Rafflesia, Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah, Senin (24/11/2014), sekitar pukul 10.01 WIB, bukan hanya mengekspos tentang jaringan jalan utama pendukung, percepatan pembangunan ekonomi di Provinsi Bengkulu.
Namun, Junaidi juga menyampaikan persoalan tentang potensi kelautan dan perikanan Provinsi Bengkulu. Dalam hal ini dirinya menjelaskan, potensi dan kondisi eksisting, yang memiliki garis panjang pantai 525 km, ZEE seluas 685.000 km², dengan jumlah nelayan sebanyak 20.475 jiwa.
(Baca juga : H – 1 Kedatangan Presiden, Gubernur Ekspos Tentang Jaringan Jalan Utama)
Selain itu, dirinya juga menyampaikan, cold storage yang ada baru 3 unit, dengan kapasitas 10 ton di Manna, Kaur, dan Kota Bengkulu. Tidak hanya itu, Junaidi mengekspos, tentang potensi lestari yang dimiliki pelagis kecil 31.590 ton, pelagis besar 16.840 ton, dimersial 68.900 ton (Kepmen Kelautan dan Perikanan Nomor : KEP.45/MEN/2011). Junaidi juga menyampaikan, tentang Pulau Enggano yang merupakan habitatkembang biak Ikan Tuna (pelagis besar).
”Dalam hal ini kita sampaikan rencana pengembangannya ke Presiden, mulai dari pembangunan Pelabuhan Dermaga Ikan Nusantara di Kota Bengkulu dan Pengembangan Dermaga PPI di tiga lokasi (Mukomuko, Manna, dan Kaur), bantuan kapal nelayan di atas 10 GT dan peralatan tangkap dan pembangunan sarana dan prasarana pemrosesan hasil tangkapan nelayan,” kata Junaidi, saat dihubungi via telepon genggamnya, Senin (24/11/2014).
Dalam pengembangan tersebut, lanjut Junaidi, memiliki manfaat peningkatan volume dan nilai produksi, perikanan tangkap, peningkatan pendapatan nelayan, berkembangnya usaha penangkapan skala besar dan industri perikanan.(gie)