kupasbengkulu.com – Antropolog Saur Marlina Manurung (42) atau akrab dikenal Butet Manurung kembali menorehkan prestasi dengan meraih penghargaan Magsaysay atau hadiah nobel bagi komunitas Asia.
Butet Manurung mendapatkan penghargaan ini karena kegigihannya dalam melindungi kehidupan penghuni hutan Indonesia dan mendirikan sekolah rimba.
Dalam pengabdiannya ia memberikan pendidikan bagi 10.000 anak-anak dan orang dewasa anggota suku Anak Dalam di hutan Bukit Duabelas, Jambi.
Butet memilih meninggalkan gemerlap kota sejak 1999 untuk memberikan pendidikan bagi warga suku Anak Dalam di pedalaman Provinsi Jambi. Di sana, Butet harus berjalan kaki menembus hutan belantara untuk menemui kelompok-kelompok masyarakat untuk menawarkan pendidikan.
Upaya Butet ini tak selalu mendapatkan sambutan, tak jarang warga pedalaman menolak tawaran pendidikan baca tulis yang disampaikan perempuan kelahiran Jakarta itu.
Sebelumnya, Butet juga pernah menerima penghargaan “Man and Biospher dari UNESCO dan LIPI pada 2001 dan menjadi salah satu Pahlawan versi majalah Time pada 2004.
Penghargaan Ramon Magsaysay, yang namanya diambil dari nama presiden Filipina yang tewas dalam kecelakaan pesawat terbang, mulai diberikan pada 1957.
Penghargaan ini diberikan untuk individu atau kelompok yang dianggap memberi perubahan terhadap komunitas masyarakat di sekitarnya. Butet dan para pemenang penghargaan Magsaysay lainnya akan menerima hadiah ini di Manila pada 31 Agustus mendatang.
sumber: kompas.com