kupasbengkulu.com – Tak pernah terlintas di benak Herawati (20) anak ke 2 pasangan Dahirman dan Atimawati, gadis manis asal Desa Curup, Kecamatan Merigi Sakti Kabupaten Bengkulu Tengah, ia akan kehilangan indahnya masa remaja. Setelah divonis menderita Leukimia ata kanker darah 5 tahun lalu ia kian melemah dan tak lagi mampu melakukan aktivitas apapun. Hari harinya ia habiskan dengan tergolek lemah di tempat tidur.
Saat ditemui kupasbengkulu.com di kediamannya, ia tetap tersenyum dan bersedia menceritakan kisahnya.Sesekali meringgis menahan sakit dari perutnya yang kian membesar, Herawati, menuturkan awalnya saat menginjak kelas 1 SMA ia sering mimisan dan sakit kepala.
“Sampai kelas dua aku masih tahan, tapi mulai sering tidak masuk. Tapi saat naik kelas tiga memasuki bulan keempat saya total berhenti karena semakin lemah,” ungkapnya kepada kupasbengkulu.com, Senin (13/10/2014).
Segala jenis pengobatan telah orangtuanya upayakan namun tak membuahkan hasil. Sampai suatu hari saat di bawa ke Rumah Sakit M Yunus (RSMY) Bengkulu, ibunya menanyakan kemungkinan sembuh Hera jika dirujuk ke Jakarta. Pihak RSMY mengatakan bahwa kemungkinan sembuh hanyalah 50:50. Akhirnya Hera dibawa pulang dan menjalani pengobatan alternatif di rumah.
Semakin lama penyakitnya semakin parah, bahkan ia pernah mimisan 22 jam nonstop. Perutnya juga semakin membesar seperti orang hamil. Tidak sedikit biaya yang telah dikeluarkan untuk pengobatan gadis berambut sebahu ini.
Selain pengobatan alternatif sesekali ia berobat ke bidan desa. Besar harapan Hera untuk bisa kembali sembuh, ia tak mengenal rasa lelah menjalani pengobatan. Hanya saja ia bersedih karena menyadari biaya berobatnya begitu mahal dan akan menyulitkan orangtuanya.
“Sembuh itu harus, aku masih optimis. Semoga ada keajaiban,” tutup Hera berusaha tersenyum dengan nafas tersengal karena tak kuat duduk lama.(qef)