kupasbengkulu.com – Gubernur Bengkulu, Ridwan Mukti, mengatakan pasca penandatanganan pakta integritas yang dilaksanakan pada 1 Maret 2016 lalu, investor mulai membuka diri untuk berinvestasi di Bengkulu. Hal ini menurutnya dipicu salah satu poin yang tertuang dalam pakta integritas, yakni siap untuk tidak berbisnis di dalam jabatan.
“Terus terang saja, setelah mendengar pemerintah Provinsi Bengkulu menggelar penandatanganan pakta integritas, satu-persatu inverstor menghubungi. Mereka siap tanamkan investasi besar-besaran di Bengkulu,” ujar gubernur saat menjadi pembicara kunci dalam seminar kebijakan fiskal dan perkembangan ekonomi terkini, Kamis (14/04/2016).
Dia mengatakan selama ini para investor merasa khawatir untuk berinvestasi karena terganjal masalah perizinan yang terkesan dipersulit. Belum lagi ditambah praktik “papa minta saham” yang ternyata masih dirasakan para investor.
“Sekarang dunia sudah berubah. Jangan gara-gara tanahnya disenggol sedikit sama investor langsung marah dan main kecam. Perusahaan-perusahaan yang tidak punya izin kita datangi, kita buat izinnya. Kalau tidak bisa juga, kita introspeksi diri kenapa sampai mereka tidak punya izin,” katanya.
“Kemudian, kita sangat mendukung aktivis-aktivis yang sering memberikan kritik dan perhatian terhadap permasalahan lingkungan. Tapi mereka harus konsisten, jangan sok-sok menyuarakan go green, cari-cari masalah perusahaan, ujung-ujungnya minta ’86’ di belakang. Ini yang buat investor malas ke sini,” lanjutnya.
Beberapa bidang yang disebut gubernur mulai dilirik para investor di antaranya bidang properti, energi, pertambangan, maritim, pertanian, dan industri. (val)