Kota Bengkulu, kupasbengkulu.com – Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kota Bengkulu, Wito meminta, keenam tersangka dugaan penyelewengan dana Bantuan Sosial (Bansos) 2012 dan 2013, untuk segera mengembalikan kerugian negara yang telah diselewengkan.
(Baca juga : Kejari Bakal Tetapkan 10 Tersangka Bansos Baru)
Menurut Wito, keenam tersangka M. Yadi, Safrie Syarif, Satria Budi, Suryawan Halusi, Nopriyana dan Amizan berniat, untuk mengembalikan kerugian negara tersebut, maka tidak menuntut kemungkinan penyidik bakal meringankan hukuman terhadap mereka.
Namun, jika tersangka berupaya menyembunyikannya, hal tersebut akan terungkap dalam persidangan, baik itu kerugian negara, maupun besaran dana yang diterima oleh tersangka. Terkait hal tersebut, dari pengadilan nantinya akan melakukan penyitaan.
“Kalau memang mereka menyembunyikan barang bukti, maka tim penyidik akan turun ke lapangan, yang sebelumnya mendapatkan izin dari pengadilan untuk melakukan penyitaan,” jelasa Wito.
Oleh sebab itu, lanjut Wito, para tersangka diharapkan untuk bebicara jujur dan sesegera mungkin mengembalikan kerugian negara tersebut. Karena, tim penyidik bakal terus melakukan pendalaman untuk mengetahui berapa besaran kerugian negara.
Hanya saja, dari Kejari memprediksi kerugian negara tersebut diperkirakan tak jauh dari dana, yang telah dialokasikan sebesar Rp 11,7 miliar di tahun 2012 dan 2013.
“Penyitaaan bakal kita lakukan, karena tim penyidik pasti menemukan barang bukti baru yang muncul bukan disangka-sangka. Untuk itu, tersangka bisa bebicara jujur,” demikian Wito.(dex)