Jumat, April 26, 2024

Keterlaluan! Penderita Tumor Dibantu Bupati Lebong Rp 200 Ribu

J
seorang Anak Baru Gede (ABG) 13 tahun penderita yang diduga tumor ganas di bagian perut asal Desa Lemeu Kecamatan Uram Jaya Kabupaten Lebong

Lebong, kupasbengkulu.com – Karena tidak ada biaya, seorang Anak Baru Gede (ABG) 13 tahun penderita yang diduga tumor ganas di bagian perut asal Desa Lemeu Kecamatan Uram Jaya Kabupaten Lebong, terpaksa menjalani pengobatan seadanya.

Kiranti (13) hanya dirawat di rumah dengan pengobatan dusun (istilah masyarakat). Cara ini dilakukan karena orangtua Kiranti, tidak mempunyai biaya untuk membawa anaknya ke rumah sakit, meski menggunakan BPJS.

Kondisi anak keempat pasangan Rahmat (40, ayah tiri) dan Halifah (35), ini sudah sangat memprihatinkan. Perut Kiranti dan kedua kaki sudah membesar, sementara tangan Kiranti kurus kering.

Kedua orangtua Kiranti sudah menggunakan fasilitas BPJS, untuk biaya pengobatan anaknya. Namun, Rahmat sudah tidak mampu lagi membiayai pengobatan anaknya di Rumah Sakit.

Diakui Halifah, putrinya menderita tumor ini sejak tujuh bulan yang lalu. Setelah gadis malang ini diperkosa oleh guru ngaji di dekat rumah mereka. Namun, kejadian itu sudah dilaporkan ke Polisi dan akhirnya guru bejat tersebut sudah dijebloskan ke penjara.

”Ketahuannya sejak tujuh bulan yang lalu, tidak lama dia (diperkosa) oleh guru ngaji dekat rumah. Awalnya perut kanan mengeras dan membesar, dalam waktu tujuh bulan sudah sebesar ini,” tutur Halifah, dengan nada lemah seakan pasrah dengan keadaan yang dialami putrinya.

Halifah menambahkan, pernah mengajukan proposal kepada Pemerintah Daerah untuk memohon bantuan pengobatan anaknya, karena merasa dihina akhirnya uang bantuan tersebut dikembalikan. Bahkan bersama perangkat desa, Kiranti sudah dibawa langsung ke hadapan Bupati Lebong Rosjonsyah, namun uang yang diberikan Bupati sangat minim, yakni Rp 200 ribu.

”Minta tolong kepada pak bupati sudah pernah, bahkan Kiranti langsung diajak ke hadapan Bupati, saat itu Bupati kasih uang Rp 200 ribu dan saya disuruh buat proposal untuk diajukan ke Pemda. Setelah proposal diajukan, Pemda bantu Rp 1 juta, tapi karena nada pejabatnya tidak mengenakkan hati uang tersebut dikembalikan lagi,” kata Halifah, yang disaksikan Kepala Desa.

Akhirnya dengan dana patungan dari sanak famili dan warga Desa, Kiranti dibawa ke RSUD Ujung Tanjung dan pihak RS langsung merujuk Kiranti ke RS M. Yunus Bengkulu. Akan tetapi, RS M. Yunus Bengkulu, menyarankan Kiranti untuk berobat ke Palembang atau Jakarta.

”Saran dokter di Bengkulu Kiranti berobat di Palembang atau Jakarta, tapi saya tidak punya apa-apa. Untuk berobat ke Bengkulu saja, dananya sumbangan dari famili dan warga,” lanjut Halifah.(spi)

Related

Songsong Kepemimpinan Berintegritas Era Society 5.0, Sespimma Lemdiklat Polri Gelar Seminar Sekolah

Kupas News – Untuk meningkatkan kemampuan kepemimpinan yang berintegritas...

Ratusan Nakes di Kota Bengkulu Terima SK PPPK

Kupas News, Kota Bengkulu – Sebanyak 264 orang tenaga...

Polisi Tangkap Pembuat Video Mesum Pasangan LGBT di Lebong

Kupas News, Lebong – Polisi menangkap BP (19) warga...

Sidang Isbat Putuskan Hari Raya Idul Fitri 22 April 2023

Kupas News, Bengkulu – Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian...

Polisi Ungkap Home Industri Senjata Api yang Sudah beroperasi Sejak 2012

Kupas News, Bengkulu – Polda Bengkulu ungkap pabrik pembuatan...