Kamis, April 18, 2024

Kisah Dedikasi Prajurit Membangun Desa Terpencil

Kopral Satu (Koptu) Isnan, bersama masyarakat Desa Sungai Lisai
Kopral Satu (Koptu) Isnan, bersama masyarakat Desa Sungai Lisai

kupasbengkulu.com, Lebong – Sektor pertanian merupakan bagian yang mempunyai peranan strategis dalam struktur pembangunan di Indonesia, namun terkadang sektor ini kurang diperhatikan oleh pemerintah baik itu disisi kebijakan, infrastruktur maupun peningkatan hasil pertanian.

Pemerintah Pusat seringkali membuat terobosan-terobosan untuk peningkatan hasil, mutu bahkan untuk menyejahterakan petaninya, hanya saja terobosan tersebut seringkali tumpul atau mandek di Pemerintah Daerah yang membuat kebijakan dari Pusat tidak bisa dirasakan oleh para petani di daerah.

Hingga pada akhirnya, pada tahun 2015 lalu Pemerintah melalui Kementerian Pertanian kembali membuat terobosan dengan menggandeng Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk mendukung program pemerintah untuk membangun swasembada pangan dalam tiga tahun ke depan (terhitung tahun 2015).

Namun tak banyak yang tahu tugas yang diemban seorang prajurit TNI dalam mengawasi, mengawal dan membantu pelaksanaan program pertanian di desa terpencil. Mereka senantiasa menjalankan tugas demi terwujudnya program-program pemerintah tanpa menghiraukan jarak, tempa dan waktu yang akan mereka habiskan selama berada di desa tersebut.

Seperti yang dialami Kopral Satu (Koptu) Isnan, anggota Kodim 0409 Rejang Lebong adalah Babinsa Desa Sungai Lisai yang terletak di sebelah Utara Kabupaten Lebong.

Desa yang hampir tak tersentuh pembangunan, minimnya transportasi dan sulitnya akses menuju Desa ini harus membuat Koptu Isnan bekerja ekstra keras dalam pekerjaannya. Ia harus rela berjibaku dengan beratnya medan, sulitnya akses ke desa ini tak menurunkan sedikitpun niatnya untuk membantu para petani di Desa binaannya.

Ditambah lagi, waktu yang harus tersita untuk keluarga harus ia relakan demi perjuangannya memajukan perekonomian di Desa Sungai Lisai. Hanya sedikit harapannya, pertanian Desa yang ia bina ini nantinya akan lebih modern, produksi beras akan meningkat dan otomatis akan berpengaruh ke tingkat ekonomi penduduk sekitar.

Desa yang berjarak lebih kurang 25 Km dari kota Muara Aman ini harus ditempuj dengan berjalan kaki dari Desa Sebelat. Jika jalanan kering, bisa ditempuh dengan sepeda motor yang sudah domodifikasi sedemikian rupa. Jika berjalan kaki, jarak tempuh bisa menghabiskan waktu tiga jam berjalan jika sudah terbiasa.

Dalam tugasnya ini, seringkali dalam perjalanan ia bertemu dengan si raja hutan. Seingatnya, sudah empat kali ia berhadapan langsung dengan harimau, namun karena ia yakin dan percaya bahwa niatnya baik untuk membantu warga desa akhirnya ia sama sekali tak pernah disentuh oleh si kucing besar.

Saat pertama kali ia masuk ke Desa ini pada awal tahun 2015, ia mengaku sedikit kaget dengan keadaan desa maupun pertanian di desa tersebut. Ia tak habis pikir, jika Desa yang hampir tak tersentuh uluran tangan pemerintah ini masih bisa menjalankan roda pertaniannya terutama tanaman padi dengan baik.

Lebih kurang ada 60 kepala keluarga (KK) yang mayoritas adalah sebagai petani. Terdapat empat kelompok tani (Poktan) yang terbagi di dua lokasi, tiga di Desa Sungai Lisai dan satu lainnya berada di Dusun II Air Putih yang jaraknya masih 2 jam berjalan kaki dari Desa Sungai Lisai. Selama berada di lokasi, tak jarang ia harus bolak-balik untuk menjumpai anggota poktan.

Setahun berjalan, ia sudah banyak mendengarkan keluhan, keinginan para petani selama ini. Ia akhirnya menggerakkan anggota poktan untuk membuat proposal pengajuan bantuan handtracktor kepada instansi terkait. Maklum saja, pejabat saat ini kurang peka dan tidak melek ke bawah jika tidak diingatkan untuk memperhatikan kondisi petaninya.

Akhirnya perjuangan ia bersama empat poktan di Desa ini berbuah hasil, pada Januari 2016 ini Desa Sungai Lisai pertama kali mendapat bantuan Handtracktor untuk empat poktan di Desa ini. Ingin tahu bagaimana kisah Koptu Isnan untuk membawa satu buah Handtracktor ini menuju Desa, simak kisah perjuangan koptu Isnan berikutnya.

Penulis: Rendra Susanto

Related

Songsong Kepemimpinan Berintegritas Era Society 5.0, Sespimma Lemdiklat Polri Gelar Seminar Sekolah

Kupas News – Untuk meningkatkan kemampuan kepemimpinan yang berintegritas...

Ratusan Nakes di Kota Bengkulu Terima SK PPPK

Kupas News, Kota Bengkulu – Sebanyak 264 orang tenaga...

Polisi Tangkap Pembuat Video Mesum Pasangan LGBT di Lebong

Kupas News, Lebong – Polisi menangkap BP (19) warga...

Sidang Isbat Putuskan Hari Raya Idul Fitri 22 April 2023

Kupas News, Bengkulu – Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian...

Polisi Ungkap Home Industri Senjata Api yang Sudah beroperasi Sejak 2012

Kupas News, Bengkulu – Polda Bengkulu ungkap pabrik pembuatan...