Manna, kupasbengkulu.com – Mengklaim atas kepemilikan tanah, PT Angora Bengkulu Selatan (ABS), Rabu (20/07) melakukan penggusuran terhadap puluhan hektar sawah yang diklaim warga merupakan miliknya.
Lahan yang diklaim milik pihak perusahaan tersebut, diantaranya milik Kepala Desa (Kade) Padang Beriang, Sapirin seluas sekitar 3 hektar yang mengaku mengalami kerugian sekitar Rp150 juta, kebun sawit milik Mul warga Desa Selali seluas 2 hektare dengan kerugian Rp 180 juta.
Ada juga kebun kopi seluas 3 hektare milik Buki, warga Desa Nanjungan dengan kerugian Rp 100 juta, dan lahan tidur (belum digarap) seluas 10 hektare milik Anang warga Desa Telago Dalam. Selain itu ada lahan warga Nanjungan yaitu Rasikin, Evan dan Mardan.
“Saya ketemu langsung dengan warga yang lahannya sudah diserobot PT. ABS. Mereka semuanya memiliki bukti kepemilikian, ada surat jual beli, SKT bahkan sertifikat. Mereka semuanya mengaku belum pernah menerima pembayaran dari pihak perusahaan,” beber Wakil Bupati (Wabup) Gusnan Mulyadi saat melakukan peninjauan langsung ke lokasi.
Menindaklanjuti hal tersebut, Wabub Gusnan, Pemda bakal turun langsung memfasilitasi penyelesaian sengketa lahan ini. Pemda bakal memanggil manajemen PT. ABS untuk mempertanyakan mengenai pembebasan lahan yang diklaim perusahaan sudah mereka lakukan atas lahan yang sudah diratakan dengan tanah.
“Lahan yang digusur itu sudah bertahun-tahun dikelola masyarakat bahkan ada yang sudah panen. Mungkin saja perusahaan sudah melakukan pembayaran, tapi sepertinya dengan orang bukan pemilik lahan. Perusahaan harus tetap bertanggung jawab terhadap lahan yang digusur,” tegasnya.
Bila tidak juga ada itikad baik dari PT. ABS, Gusnan menegaskan, Pemda akan memfasilitasi langsung warga untuk memperkarakan PT. ABS sehingga warga sebagai pemilik lahan mendapat hak mereka.
“Kalau PT ABS tidak mengganti rugi tanah warga maka kita akan ke proses hukum,” tegas Wabup.(ade)