kupasbengkulu.com – Persoalan konflik saling klaim atas kepemilikan lahan perkebunan antara warga dengan perusahaan perkebunan PT Sandabi Indah Lestari (SIL) di Kabupaten Seluma, dan berujung kepada penangkapan dua orang warga Desa Minggir Sari Dusun IV Desa Tumbuan Kecamatan Lubuk Sandi Kabupaten Seluma, masing-masing berinisial, Ln dan Nd, Kamis (11/9/2014) lalu membuat aktifis di Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) “terusik”.
(Baca juga : Konflik Warga Vs PT SIL Berawal Saling Lapor, Pemda Diminta Tegas)
Direktur Eksekutif Walhi Bengkulu, Beny Ardiansyah, menegaskan, bahwa pihaknya akan mengirimkan surat ke Kepolisian Resort (Polres) Seluma, atas ditangkapnya dua orang warga ini.
“Senin (15/09/2014)) surat akan kita kirimkan ke Mapolres Seluma, karena status warga dengan perusahaan perkebunan sama. Kita harapkan pihak kepolisian jangan tebang pilih, status keberpihakan kepolisian dengan masyarakat harus dibenahi,” ungkap Direktur Eksekutif WALHI Bengkulu Beny Ardiansyah saat berkunjung ke rumah Ketua Forum Petani Bersatu (FPB) di Desa Pagar Agung Kecamatan Seluma Barat Kabupaten Seluma, Minggu (14/9/2014).
Selain itu juga, lanjut dia, seharusnya pemerintah daerah mengambil kebijakan yang tepat, yakni berpihak kepada masyarakat.
“Ini sudah dari tahun 2011, masyarakat ini tidak berkurang, jangan sampai Pemda terkesan lemah dihadapan pengusaha. Pemda yang mempunyai kuasa di wilayah dan mempunyai wewenang, sudah saatnya pemda memihak kepada masyarakat,” ujarnya kesal.
Ditegaskan Beny lagi, bahwa WALHI Bengkulu akan terus menggiring permasalahan ini hingga tuntas.
“Akan terus kita giring sampai Pemda memberikan keputusan memihak kepada masyarakat,” janjinya.(cr9)