Selasa, April 16, 2024

Kumis Kucing atasi Batu Ginjal

tanaman kumis kucing
tanaman kumis kucing

kupasbengkulu.com – Batu ginjal atau dalam istilah medis dikenal dengan urolithiasis merupakan gangguan pada organ perkemihan. Pada sunia kedokteran, istilah batu pada saluran kemih ini penamaannya tergantung lokasi batu itu berada. Jika batu tepat beras di rongga ginjal, yakni di kaliks ginjal kelainan ini disebut nefrolithiasis, jika di ureter disebut ureterolithiasis dan seterusnya.

Batu ginjal ini terbentuk karena adanya pengendapan dari asam urat, oksalat, xantin, dan zat lainnya. Pada dasarnya, terdapat zat di dalam urin yang fungsinya mencegah terbentuknya batu, antara lain magnesium, sitrat, pirofosfat. Kadar dari zat ini yang berkurang akan menyebabkan pembentukan kristal urin. Sebenarnya belum ada teori pasti terbentuknya batu pada saluran kemih ini. pada teori lain menjelaskan terbentuknya batu dapat disebabkan oleh infeksi bakteri Proteus mirabillis. Bakteri ini memiliki kemampuan membentuk urease.

Gejala batu ginjal ini dapat dirasakan berbeda pada setiap individu. Rasa nyeri yang timbul tergantung lokasi batu. Batu yang terdapat di ginjal umumnya dapat diketahui jika ada nyeri ketok pada pinggang belakang. Pada ureter ataupun urethra umumnya nyeri dirasa saat berkemih terkadang disertai darah. Nyeri ini timbul karena batu menyumbat saluran kemih sehingga merespon peradangan. Batu yang menyumbat ini menimbulkan respon gerakan peristaltik dari ureter mendorong batu keluar. Karena batu ini dipaksa untuk keluar, batu menggores dinding-dinding ureter yang menyebabkan pecahnya pembuluh darah kecil dan menyebabkan luka.

Untuk penatalaksanaan kelainan ini dapat dilakukan dengan memberikan obat pemecah batu atau pembedahan. Saat ini di masyarakat, obat tradisional yang sering digunakan untuk memecah batu ginjal adalah teh dari kumis kucing. Berdasarkan buku “Tanaman Obat Untuk Atasi Penyakit Usia Lanjut” karangan Dra. Herti Maryani dan Dra. Suharmiati MSi, Apt menjelaskan bahwa kumis kucing mengandung unsur kimia berupa kalium, minyak asiri, glukosida, xapotonin, ortosifonida, serta senyawa flavon yang akan memberikan efek diuretik dan lipotriptik. Efek diuretik ini akan menimbulkan hasrat ingin berkemih lebih sering dan efek lipotriptik ini melarutkan batu ginjalm sehingga batu menjadi serpihan yang lebih kecil dan lebih mudah untuk dikeluarkan. Batu ginjal ini dapat keluar secara spontan jika ukurannya kurang dari 5 mm.(tari)

Related

Unib dan RSMY Kembangkan Fakultas Kedokteran Akreditasi Unggul

Kupas News, Bengkulu - Universitas Bengkulu dan RSUD M....

MoU DP3AP2KB Bersama RSHD Dukung Percepatan Penurunan Stunting

Kupas News, Kota Bengkulu - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan...

Asnawi L Samat Sepakat PMI Bengkulu Bertransformasi Jadi Klinik Pratama

Kupas News, Bengkulu - Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mendorong...

Peringati Hari Ginjal, Gubernur Rohidin Ajak Masyarakat Atur Pola Makan Sehat

Kupas News, Bengkulu - Peringatan Hari Ginjal Sedunia atau...

Pemprov Bengkulu Raih Penghargaan IKP dan INM 2022 Kemenkes RI

Kupas News, Jakarta - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu di...