Jumat, April 19, 2024

Lagi, Petani Keluhkan Padi Mati Akibat Belerang Geothermal

Waka I Mahdi, dan Ketua Komisi II, Olan Darmadi saat mengecek langsung padi sawah di Kecamatan Bungin
Waka I Mahdi, dan Ketua Komisi II, Olan Darmadi saat mengecek langsung padi sawah di Kecamatan Bungin

kupasbengkulu.com, Lebong – Sebagian besar petani sawah di Kecamatan Bingin Kuning, Kabupaten Lebong saat ini dirundung kegelisahan, lantaran padi yang ditanaminya tidak tumbuh sempurna.

Ini mengakibatkan beberapa hektar sawah di kecamatan tersebut terancam gagal panen dan tentunya sangat merugikan para petani.

Yansen Kohar yang mengeluhkan hampir seluruh padi di lahan sawah miliknya mati akibat dari limbah belerang tersebut. Akibatnya, sebagian besar petani yang terkena dampak serupa terancam gagal panen pada musim tanam tahun ini.

“Semenjak adanya PGE, kadar belerang di sawah kami yang ada di Kecamatan Bingin Kuning meningkat yang mengakibatkan padi mati. Saya menduga belerang tersebut berasal dari limbah PGE,” cetus Yansen.

Kemudian beberapa spekulasi bermunculan, namun argumen yang paling menguatkan para petani adalah terhambatnya pertumbuhan padi disebabkan oleh dampak aktifitas yang dilakukan oleh PT Gheotermal Energy (PGE) Hulu Lais.

Bukan tanpa alasan, semenjak kemunculan perusahaan listrik yang mengandalkan energi panas bumi tersebut, lumpur sawah di daerah sekitar tempat pengeboran sumur uap menjadi pekat dan bertambah. Ditambah lagi, pengakuan dari beberapa petani, kadar belerang disawah mereka ikut meningkat.

“Ini masih seputaran tentang keluhan para petani di Kecamatan Bingin Kuning. Mereka (petani, red) menyampaikan bahwa lahan sawah mereka saat ini sangat memprihatinkan, tanaman padi tidak bisa tumbuh subur seperti dulu, untuk itu beberapa waktu lalu kita melihat langsung ke lapangan,” kata Waka I DPRD Lebong, Mahdi.

Ditambahkan Mahdi, dari penelusuran mereka di lapangan, apa yang disampaikan masyarakat terkait tanaman padi banyak mati dan tidak tumbuh subur seperti tahun sebelumnya memang benar kenyataan. Seperti di Kecamatan Bingin Kuning, tepatnya di Desa Bungin, mereka melihat langsung beberapa lahan warga padinya mati layu dan yang hidup pun tidak berkembang seperti padi seumurannya.

“Jadi temuan sementara dilapangan, keluhan petani terkait tidak sempurnanya pertumbuhan padi di lahan sawahnya memang benar adanya. Namun, jika mereka mengklaim bahwa ini dampak dari PT PGE, hal ini baru dapat dikatakan indikasi,” sambung Mahdi.

Tidak hanya itu, di Kelurahan Taba Anyar Kecamatan Lebong Selatan, Mahdi yang juga ditemani oleh ketua komisi II, Olan Darmadi menemukan sawah petani juga mengalami hal yang serupa. Ini semakin menguatkan dugaan para petani terhadap PT PGE. Karena dua Kecamatan tersebut memang wilayah terdekat dengan perusahaan.

“Saat ini, air dan tanahnya sudah kita kirimkan ke laboratorium untuk melihat kandungannya. Jika hasilnya menguatkan dugaan masyarakat, kita tidak dapat membiarkan hal ini berlarut-larut. Kita akan segera memanggil perusahaan terkait,” demikian Mahdi.(spi)

Related

DKP Gelar Kegiatan Vegetasi Mangrove dan Bersih Pantai Sambut HARNUS

Kupas News, Kota Bengkulu – Dalam rangka memperingati Hari...

Gubernur Rohidin Serahkan SK Izin Perhutanan Sosial di Desa Bio Sengok

Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah saat menyerahkan SK Izin Perhutanan...

Selamatkan Habitat Gajah Sumatera

Kupas News, Bengkulu - Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah memastikan...

Gubernur Rohidin dan Komunitas Peduli Pesisir Tanam 15 Ribu Bibit Mangrove

Kupas News, Bengkulu - Dalam rangka memperingati Hari Mangrove...

Pegiat Sosial Empat Provinsi Dirikan JAGA Indonesia

Kupas News, Jakarta - Beberapa aktifis dan pegiat sosial...