Jumat, April 19, 2024

Lentera Di Kaki Bukit Barisan

img_20161120_170655

Seluma, kupasbengkulu.com – Tak peduli jarak 30 Kilo Meter (KM) dari pusat ibu kota kabupaten Warga Desa Sinar Pagi Kecamatan Seluma Utara tetap menjalankan aktifitas hidup bermasyarakat layaknya masyarakat di perkotaan.

Tahun 2010 Desa Sinar Pagi dengan jumlah penduduk 225 Kepala Keluarga dimekarkan dari Kelurahan Puguk. Desa yang terletak di kaki bukit barisan ini terbentuk dimasa kepemimpinan Bupati Seluma Murman Effendi terdiri dari empat dusun yang jarak antara dusun mencapai tiga kilo. Tahun 2012 daerah Hutan Produksi Terbatas (HPT) ini masuk izin usaha PT Bara Indah Lestari (BIL) sehingga lahan yang telah dikuasai oleh penduduk diinklapkan oleh perusahaan.

Hari itu, minggu 20 November 2016 saya bersama teman-teman mengunjungi desa terpencil tersebut. Jarak dari pusat ibu kota memakan waktu 5 jam karena kendaraan harus ditinggal di Desa Lubuk Resam sebab jalan yang akan dilewati tidak mampu dilewati kendaraan jenis apapun.

Dari Desa Lubuk Resam kami berjalan kaki sepanjang tiga kilo meter dengan mendaki bukit tinggi melintasi hutan belantara, sebelum mendaki bukit kami disarankan untuk menggunakan sepatu kebun karena jalan yang akan dilintasi cukup jauh, licin dan rawan.

Dalam perjalanan mendaki kami sempat beberapa kali berhenti karena kelelahan mendaki belum lagi dengan beban ransel masing-masing yang berisikan pakain ganti untuk persiapan bermalam di Desa Sinar Pagi.

Setelah berjalan dan mendaki tiga jam akhirnya kamipun tiba dikaki Bukit Barisan, disambut senyum sapa warga Desa itu kamipun diantar kerumah Sekretaris Desa (Sekdes) untuk bermalam disana.

Penduduk desa ini ramah dan santun menyambut dan menyuguhi kami kopi panas asli petikan tangan petani kopi didaerah ini hingga usai magrib kamipun dihidangkan makanan sayur manis dan sambal cabe pedas hasil tanaman dibumi utara Seluma ini.

img_20161120_162248

Usai makan malam warga setempat berdatangan kerumah Sekdes untuk mengetahui dan bercerita bersama kami hingga sebagian turun ke Balai Desa untuk diurut karena kelelahan usai mendaki bukit.

Saya berbincang dengan warga Desa ini, cuaca dingin yang menusuk hingga ketulang memaksa kami harus kembali memesan kopi hingga pembicaraan berlangsung hingga larut malam.

“Awalnya hanya ada pondok tempat petani kopi bermalam namun terus bertambah yang akhirnya dibentuk Desa,”kata warga setempat Teguh Santoso.

Diapun menceritakan sejarah masuknya penduduk dan dibukanya akses jalan menuju desa ini, Desa Sinar Pagi mulai dibuka tahun 1991 kala itu masyarakat dari Kelurahan Puguk membuka kebun dikaki bukit barisan, satu persatu hutan dibuka untuk ditanami kopi hingga akhirnya hutan ini dipadati oleh penduduk.

“Warga membuka jalan setapak dari Desa Lubuk Resam untuk mempermudah masyarakat menjual hasil kebun dan berbelanja makanan pokok keluar Desa,”kata warga keturunan Jawa ini.

Kamipun melanjutkan perbincangan sembari menuang kopi, menurut Teguh penduduk desa yang berprofesi sebagai petani kopi harus menjual hasil perkebunan dengan harga murah dan harus membeli barang kebutuhan pokok dengan harga mahal karena akses jalan penuh jurang dengan jarak yang cukup jauh.

“Kadang lebih mahal upah mengakut barang ketimbang harga yang dibeli dari luar desa,”cerita Teguh.

Ku lihat jarum jam telah menunjukan pukul 02.00 WIB. Semakin larut keadaanpun semakin dingin hingga kami memutuskan untuk tidur dan melanjutkan cerita esok hari.

img_20161121_104757

Pagi hari senin 21 November 2016 kami kembali disuguhi kopi, cuaca dingin memaksa kami harus menunda mandi pagi hingga terasa panas, usai berbincang kamipun makan pagi dengan sayur umbut rotan khas makanan masyarakat pedalaman Seluma, beberapa teman makan begitu lahap karena sayur dari batang rotan ini terbilang jarang dihidangkan dirumah makan manapun.

Kepala Desa Sinar Pagi Tutik Hartika ketika berbincang menyebutkan desa ini terdiri dari empat dusun dengan jarak antara dusun berbeda-beda namun tetap saling bermusyawarah ketika ada permasalahan di Desa.

“Sebenarnya jembatan desa sudah dibangun namun rusak diterjang banjir, jalan juga sudah diratakan namun tertimpa longsor sementara ini kami terpaksa jalan kaki untuk keluar Desa,”jelas Tutik.

Desa Sinar Pagi belum menerima aliran listrik PLN namun menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dibangun tahun 2012 yang terus dijaga dan dirawat oleh masyarakat desa ini. Meskipun hanya menggunakan tenaga surya lampu di Desa ini terus menyala hingga ke lampu jalan, tampak seperti dipusat Kota jika dipandang dari kejauhan.

“Yang kami butuhkan jalan keluar menuju Desa, kalau jembatan sudah dibangun baru kami boleh dikatakan merdeka, aliran listrik sudah ada dari tenaga surya jaringan telpon dan internet ada karena tinggi,”kata Tutik.

Hingga siang kami pun berpamitan untuk meninggalkan desa, sebagian penduduk desa ini mengantar kami ketepi sungai untuk melihat jembatan putus yang diterjang banjir, kampipun harus menunda perjalanan ketika akan menyebrangu sungai tali besi yang digunakan warga untuk menyebrang ikut terputus setelah diterjang air.

“Biasanya kami menyeberang sungai menggunakan seling (jenis tali) besi berpegang disana,”jelas Kades.

Dia pun meminta warga untuk kembali memasang seling ketiang jembatan seberang sungai namun setelah dipasang seling besi tidak terikat kencang hingga akhirnya kami putuskan kembali menempuh jalur darat menuju Desa Lubuk Resam kamipun pulang dengan melintasi areal persawahan dan sungai kecil diujung desa ini.

Masyarakat Desa Sinar Pagi berharap agar pemerintah membangun jembatan dan jalan menuju desa kaki bukit ini agar mereka ikut merasakan merdeka yang seutuhnya sebagai warga NKRI.

Penulis : Sepriandi

Related

Rombongan Gubernur Rohidin Laksanakan Sholat Idhul Adha di Alun-alun Kota Tais

Kupas News, Seluma - Gubernur Rohidin Mersyah beserta istri...

PT. FBA Masih Beroperasi, Ibu-ibu di Seluma Kembali Melakukan Aksi

Kupas News, Seluma – Sudah tak terhitung berapa jumlah...

Pengedar Samcodin di Seluma Ditangkap Polisi

Kupas News, Seluma - Tim Unit Tipidter Sat Reskrim...

Polisi Beberkan Kronologi Kasus Kakak Bunuh Adik di Seluma

Kupas News, Seluma – Setelah sebelumnya Tim Gabungan Satreskrim...

Tak Terima Ditegur, Pemuda Semidang Alas Maras Aniaya Tetangga

Kupas News, Seluma - Satuan Unit Reskrim Polsek Semidang Alas...