Jumat, April 19, 2024

Literasi Jalanan dan Panggung Anak Bangsa Ada di Bengkulu

Panggung Anak Bangsa
Panggung Anak Bangsa

Kota Bengkulu, kupasbengkulu.com – Minat membaca masyarakat pada umumnya yang tampak mulai menurun, membuat sekelompok anak muda di Kota Bengkulu tergugah untuk menggelar aksi peduli guna menumbuhkan kembali minat baca yang dimulai dari usia dini. Demi meningkatkan minat baca ini, mereka mendirikan “Panggung Anak Bangsa”.

Komunitas Rafflesia Membaca (Rame), dengan slogan “Membaca Gratis” ini diketuai oleh Sri Hardianti. Dia bersama rekannya yang berjumlah 15 orang mendirikan komunitas membaca pada 2 September 2016 lalu.

“Gerakan ini digalakkan agar masyarakat Kota Bengkulu dapat kembali mencintai satra bahasa,” ujar Sri, Senin (24/10/2016).

Sri yang juga merupakan alumni dari Universitas Bengkulu mengaku pada mulanya dia melihat semakin kurangnya minat baca di kalangan masyarakat. Merasa ikut bertanggung jawab akan hal ini, dia bersama rekan-rekannya mendirikan komunitas baca dengan konsep berpindah lokasi setiap minggunya. Lokasi yang dipilh juga tak pernah bisa dipastikan, mereka memilih lokasi-lokasi di pinggiran kota.

“Saya baru bulan Agustus lalu tamat dari Universitas Bengkulu. Sasaran pembaca yang kita harapkan adalah anak-anak, oleh karena itu kita selalu berinovasi agar menarik minat mereka. Salah satunya kita buat panggung yang sederhana dengan tema pangung anak bangsa,” kata Sri.

Sri juga menuturkan bahwa pelaksanaan kegiatan ini selalu dikerjakan secara sukarela alias tanpa dipungut biaya apapun. Tenaga pengajar yang terlibat juga berasal dari mahasiswa yang tergabung dari berbagai universitas di Kota Bengkulu. Dalam pelaksanaannya, panggung anak bangsa selalu digelar pada hari Minggu sore.

“Dengan pola seperti ini, diharapkan anak-anak bisa saling lebih dekat dan dapat menyentuh langsung kepada masyarakat,” lanjutnya.

Tidak hanya membaca buku, panggung ini juga dibuat untuk pembacaan puisi. Sri menambahkan, apabila ada yang berminat untuk menyumbangkan buku, maka pihaknya sangat menerima dengan senang hati.

“Kita selalu menggunakan cara yang sederhana, tapi tepat sasaran. Diharapkan orangtua juga mendukung anak-anaknya untuk lebih senang membaca. Kami akan sangat senang apabila ada masyarakat yang mau menyumbangkan buku,” lanjutnya.

Membaca sendiri menurut Sri merupakan awal untuk melangkahkan kaki ke dunia. Hal ini juga merupakan bagian dari mengenal dunia seluruhnya lewat buku.

“Membaca itu bagian dari mengenal dunia, karena juga tolak ukur dari sebuah bangsa dapat dilihat dari hobi membaca atau tidak. Kita selalu berharap agar masyarakat Bengkulu tetap melestarikan hobi membaca,” tandasnya. (nvd)

Related

Polisi Tangkap Tersangka Narkotika Jaringan Nasional di Bengkulu

Polisi Tangkap Tersangka Narkotika Jaringan Nasional di Bengkulu ...

Pendaftaran Lelang Jabatan 3 Kepala OPD Pemda Lebong Kembali Diperpanjang

Pendaftaran Lelang Jabatan 3 Kepala OPD Pemda Lebong Kembali...

Dua Sahabat Bang Ken Ambil Formulir Pendaftaran Cawagub

Dua Sahabat Bang Ken Ambil Formulir Pendaftaran Cawagub ...

Sungai Ulu Kungkai Meluap, Fasilitas Desa Wisata Arang Sapat Rusak Parah

Sungai Ulu Kungkai Meluap, Fasilitas Desa Wisata Arang Sapat...

Hasil Monev Penanganan Banjir Lebong Keluarkan 10 Arahan Strategis

Hasil Monev Penanganan Banjir Lebong Keluarkan 10 Arahan Strategis ...