Jumat, April 19, 2024

Mahasiswa Bengkulu Mendaki Gunung Elbrus Gunakan Baju Adat

TIm Pendaki Elbrus
TIm Pendaki Elbrus

kupasbengkulu.com – Tiga orang mahasiswa Universitas Bengkulu (Unib) dari Kelompok Aktivitas Mahasiswa Pecinta Alam (Kampala) Fakultas Pertanian, akan menaklukkan Mount Elbrus yang ada di Rusia, selama 8 hari dimulai tanggal 17 September 2015. Menariknya, selama ekspedisi tersebut mereka akan mengenakan baju adat Provinsi Bengkulu.

“Selain mendaki gunung, ekspedisi ini membawa misi untuk Kampanye internasional penyelamatan Hutan Hujan Sumatera yang telah ditetapkan oleh Unesco sebagai warisan dunia ke 38, serta pemecahan rekor Muri menggunakan baju adat Bengkulu sebagai bagian promosi budaya,” ujar Ketua Umum Kampala Unib, Saadah Junika, Kamis (10/09/2015).

Mount Elbrus merupakan gunung tertinggi di lempeng benua Eropa dan merupakan gunung tertinggi ke 3 dari 7 puncak tertinggi dunia, dengan ketinggian 5.642 Mdlp. Adapun nama asli Mount Elbrus adalah Oskamakho yang berarti gunung kebahagiaan. Mount Elbrus awalnya adalah gunung vulkanik yang tertutup salju sepanjang tahun, terletak di wilayah kawasan pegunungan Kaukasus di Rusia.

“Pendakian ke Mount Elbrus ini merupakan pendakian seven summit kedua yang dilakukan Kampala Unib dari 7 puncak gunung tertinggi di dunia setelah mendaki puncak Carstensz Pyramid di Papua Indonesia tahun 1999,” katanya menambahkan.

Adapun tim ekspedisi yang diberangkatkan adalah 3 anggota aktif Kampala yang berstatus mahasiswa Fakultas Pertanian yakni Adnan Hidayat Hasibuan (25), Herydupen Malau (23), Ardi Pangestu (23), dan didampingi oleh 1 orang team leader dari Anggota Luar Biasa (ALB) alumni Fakultas Pertanian Unib, yakni D. Andalas (39).

Proses seleksi pendaki gunung dari 30 anggota Kampala terseleksi lulus tes kesehatan dan tes kejiwaan hanya 7 orang terdiri atas 5 anggota penuh dan 2 Anggota Luar Biasa (ALB) Kampala, namun yang lulus tes fisik hanya 3 orang.

Ketua tim ekspedisi, D. Andalas menjelaskan, selama 2 bulan para pendaki masuk karantina di Training Centre (TC) Kaba Hill yang berpusat di Air Sebakul. Kemampuan fisik vo2max yang diatur awal dari rata-rata 4-5 dan meningkat menjadi rata-rata 9-11. Dalam TC, selain dilatih fisik juga dilatih teknik mendaki gunung es.

“Kondisi yang dikhawatirkan saat mendaki Mount Elbrus adalah faktor cuaca, karena Elbrus memiliki karakter cuaca yang cepat berubah dari kondisi normal menjadi ekstrem,” katanya.

Ditambahkan Adnan Hasibuan, selain misi menggunakan baju adat, mereka turut mengkampanyekan penyelamatan Hutan Hujan Sumatera dari puncak gunung tertinggi di Eropa, bahwasannya tidak akan ada puncak-puncak gunung es di dunia jika masyarakat tidak menyelamatkan Hutan Hujan Tropis Sumatera yang menjadi paru-paru dunia. Dengan lestarinya Hutan Hujan Tropis Sumatera yang merupakan warisan ke 38 Unesco, maka keabadian puncak gunung es di dunia menjadi indikator kerusakan lingkungan di muka bumi.

Gubernur Bengkulu, Junaidi Hamsyah, menghaturkan rasa bangga luar biasa serta mengharapkan orang tua dari para mahasiswa agar dapat memberikan izin dan doa restu demi keselamatan para pendaki ini.

“Mudah-mudahan doa dari orangtua memperlancar perjalanan hingga dapat kembali lagi dengan selamat dan mengharumkan nama Provinsi Bengkulu,” harap Junaidi. (val)

 

Related

Songsong Kepemimpinan Berintegritas Era Society 5.0, Sespimma Lemdiklat Polri Gelar Seminar Sekolah

Kupas News – Untuk meningkatkan kemampuan kepemimpinan yang berintegritas...

Ratusan Nakes di Kota Bengkulu Terima SK PPPK

Kupas News, Kota Bengkulu – Sebanyak 264 orang tenaga...

Polisi Tangkap Pembuat Video Mesum Pasangan LGBT di Lebong

Kupas News, Lebong – Polisi menangkap BP (19) warga...

Sidang Isbat Putuskan Hari Raya Idul Fitri 22 April 2023

Kupas News, Bengkulu – Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian...

Polisi Ungkap Home Industri Senjata Api yang Sudah beroperasi Sejak 2012

Kupas News, Bengkulu – Polda Bengkulu ungkap pabrik pembuatan...