kupasbengkulu.com – sebuah media online milik Malaysia www.freemalaysiatoday.com memuat sebuah tulisan yang berjudul “Indonesian NGO wants world’s worst zoo shut down” dan menyebut Taman Remaja sebagai Kebun Binatang Terburuk di dunia.
Berikut isi berita tersebut setelah ditranslate ke Bahasa Indonesia:
Investigator dari Kelompok Pencinta Satwa Indonesia (Indonesian Friends of the Animals – IFOTA) terkejut menyaksikan satwa yang berada di Kebun Binatang Bengkulu, Provinsi Bengkulu, karena di kandang-kandang satwa tidak tersedia makanan yang cukup dan air untuk minuman satwa, sedangkan kandang satwa penuh dengan sampah. Kondisi kebun binatang ini sangat memprihatinkan dan dapat dikategorikan sebagai kebun binatang terburuk di dunia.
Seekor buaya terlihat berjuang untuk mendinginkan tubuhnya di tempat berisi air yang sudah tercemar dan sangat dangkal. Kandang-kandang yang ada di dalam kebun binatang ini sangat tidak terawat dan sebagian diikat dengan tali. Bau busuk tercium dimana-mana.
Seekor burung pun terlihat mengalami luka di bagian kepalanya. Tak ada tindakan apa pun dari pengelola kebun binatang untuk mengobati luka di kepala burung.
Investigator Senior Marison Guciano mengatakan, Kebun Binatang Bengkulu harus ditutup sebelum satwa yang tersisa mati. Kami yakin sudah banyak yang mati karena tidak terurus.
Berlokasi di Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, Kebun Binatang Bengkulu dan satwa yang ada di dalamnya telah dibiarkan begitu saja oleh pihak manajemen kebun binatang dan BKSDA Bengkulu.
“Indonesian Friends of the Animals (IFOTA) meminta BKSDABengkuluntuk membantu satwa-satwa yang menderita ini sebelum mereka mati karena pembiaran dan kelaparan.” kata Marison.
Kantor Berita resmi Indonesia ANTARA telah menyoroti kondisi kebun binatang Bengkulu pada berita yang dilansir pada 29 April 2015 yang lalu dengan mengutip wawancara dengan Pengamat sosial dan akademisi Universitas Bengkulu, Drs Lamhir Syam Sinaga Msi. Dia menyayangkan kondisi satu-satunya kebun binatang di Provinsi Bengkulu saat ini terbengkalai.
“Cuma ada beberapa binatang yang ada di sana, kondisinya kurus-kurus, serta kondisi infrastrukturnya juga banyak yang hancur,” katanya lagi.
“Seharusnya keberadaan kebun binatang dapat menumbuhkan rasa cinta lingkungan kepada pengunjung khususnya anak-anak, untuk mendidik mereka cinta lingkungan hidup, tetapi kalau kondisi seperti itu, pendidikan seperti apa yang akan diberikan,” katanya lagi.(kps)