Kaur, kupasbengkulu.com – Matahari terasa menyengat saat kupasbengkulu.com tiba di Pendidikan Layanan Khusus Komplek (PLKK), Kabupaten Kaur.
Puluhan siswa SD dan SMP tampak berkerumun dan sibuk menyalami kupasbengkulu.com beserta beberapa wartawan lain bertandang ke sekolah itu.
Wajah-wajah lugu dan polos namun haus kasih sayang nampak tegas terlihat, anak-anak itu cepat akrab dengan orang yang baru mereka kenal.
Seorang murid SD terlihat manja menggenggam tangan beberapa wartawan yang berkunjung.
Sekolah ini dirancang cukup merakyat, diperuntukkan untuk anak-anak korban konflik agraria, konflik kehutanan, dan juga berasal dari keluarga miskin dan bermasalah.
“Sekolah ini dirancang untuk keluarga miskin dan anak-anak bermasalah secara ekonomi dan keluarga, mereka dapat menikmati sekolah secara gratis dan tinggal di asrama,” kata Kepala Dinas Kabupaten Kaur, M. Daud.
Narti misalnya salah seorang murid mengisahkan ia masuk ke sekolah itu karena sekolahnya di wilayah Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) dibakar oleh petugas karena dianggap merambah.
“Saya senang bisa sekolah di sini,” ujarnya.
Sekolah ini didesain berasrama para murid tinggal diasrama selama 24 didampingi para guru. Selain ilmu sekolah, ia juga mendapatkan pendidikan ahlak, agama, dan wisausaha.
Sekolah ini memiliki 150 siswa dan menikmati pendidikan secara gratis. Pemkab Kaur menyatakan perang terhadap putus sekolah.
“Kami akan jemput jika ada satu anak tak sekolah, dan akan kami berikan sekolah gratis,” demikian M. Daud.(kps)