kupasbengkulu.com – Suku Serawai yang berasal dari kata “Satu Rawai” yang berarti satu rumpun masuk ke Pulau Sumatra pada abad ke-XIII yang dibawa oleh puyang dari kerajaan Plan Kenidai Pagar Alam atau sering disebut Puyang Empat Begading (empat bersaudara) yang artinya nenek moyang empat saudara,
Ini dituturkan oleh Hj.Bustan.A Dali Sekretaris presedium persiapan pemekaran kabupaten Seluma saat ditemui di kediamannya Kamis (26/06/2014).
“Sebenarnya asal-usul serawai ini ada beberapa versi, namun kita ambil kesimpulan saja, Serawai itu artinya satu rumpun, nenek moyang kita di Kabupaten Seluma ini satu rumpun, satu ikatan yang lebih dikenal dengan Puyang Empat Begading, berasal dari kerajaan Hulu palembang yang tidak pernah tunduk dengan Kerajaan Sriwijaya,” katanya.
Dijelaskan Bustan yang juga menjabat ketua Forum Ormas dan OKP kabupaten Seluma ini keempat puyang yang berada di Kabupaten Seluma ini mempunyai ke ahlian masing-masing.
“Keempat puyang yaitu, Perpati Sakti, Semidang Bunga Mas, Semidang Alas, Minak Talang Tais, Semidang Besema Ulu Alas mempunyai keahlian salah satu contohnya puyang Semidang Bunga Mas yang mempunyai keahlian dalam bidang ilmu politik dan pemerintahan,”jelasnya.
Menjawab lebih jauh Bustan mengungkapkan batas wilayah tanah serawai yakni dari Bukit Kabu sampai ke Air Maras Kecil.
“Dalam bahasa serawai ada bedanya antara “tanah serawai” dan “tana serawai”,kalau tanah itu batas wilayah kalau tana bumi yang kita pijak setiap hari,batas tana serawai yakni dari bukit kabu sampai ke air maras kecil, air maras kecil itu yang memberi namanya orang belanda pada zaman penjajahan Belanda dulu,”demikian ungkapnya.(cr9)
Bersambung…