Bengkulu, kupasbengkulu.comĀ – Sulitnya lapang kerja merupakan faktor lemahnya ekonomi di setiap daerah, mereka harus rela bekerja apa saja yang penting halal demi kelangsungan kebutuhan dalam keluarga, bagi Ilut (38) ibu 3 orang anak warga RT 13 Betungan Kota Bengkulu.
Ilut harus rela membanting tulang membantu pemasukan keuangan kelurga, setiap hari menuju TPA Air sebakul, pekerjaan ini sudah dilakoni selama 2 tahun, sedangkan suaminya bekerja sebagai buruh harian.
Di hamaparan sampah yang bercampur bermacam aroma sangat menyengat tidak dihiraukan lagi, hanya ada dibenaknya demi keluarga, tidak ada mata pencarian lain bagi Ilut selain sebagai pemulung mengumpulkan barang rongsokan di areal tempat pembuangan akhir sampah, karung dan gancu sebagai alat mencari dan mengumpul barang rongsokan.
“Ya kerja apa aja asal halal, satu- satunya jalan membantu suami mencari nafkah, mencari barang bekas untuk dijual,”ungkapnya”.
Pekerjaan mencari dan mengumpulkan barang rongsokan ini muncul karena melihat suaminya kala lagi sakit dan pendapatan suami sebagai buru harian sangat minim, desakan ekonomi terutama pangan dan sandang, sehingga dengan adanya hasil dari penjualan barang rongsokan yang didapati dapat sedikit membantu pemasokan alat dapur.
Julian anak sulung Ilut yang masih duduk di kelas V SDN No.101 Betungan, setiap pulang dan hari libur ikut bekerja membantu ibunya, kesibukan bermain sepulang sekolah dimanfaatkan untuk membantu kedua orang tua mencari nafkah.
“Pulang sekolah dan hari Minggu saya ikut ibu mengumpulkan barang bekas, untuk beli buku dan baju buat sekolah,”ungkapnya.
Selain itu ditambahkan Ilut, meskipun Julian pernah dicegah bekerja untuk membantu mengumpulkan barang bekas di daerah TPA ini, namun tetap juga sang anak sulungnya membantu pekerjaan yang dijalani ibunya.
“Ibu pernah larang saya ikut bekerja ke tempat ini, kasihan ibu selagi bisa semampu saya akan bantu ibu ngumpulkan barang bekas yang laku untuk dijual,” jelasnya.
M.Supratman Efendi