Jumat, April 26, 2024

Musim Haji, Kemenag Bikin Terobosan Gelang Berbasis GPS

Kemenag

Jakarta, kupasbengkulu.com – Musim haji tahun 1437H/2016M ini, Kementerian Agama akan melakukan uji coba (try out) gelang jamaah haji berbasis Global Positioning System (GPS). Langkah dan terobosan strategis ini terinspirasi dari peristiwa Mina musim haji tahun lalu.

“Hanya saja kita belum bisa menerapkannya pada semua jamaah, karena ini sifatnya uji coba dan biayanya juga tidak murah. Kita akan khususkan tahun ini bagi jamaah lanjut usia (lansia),” kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin ketika menyampaikan sejumlah langkah pembenahan dan peningkatan kualitas penyelenggaraan haji seperti dikutip dari sirus resmi Kemenag, Selasa (16/2) kemarin.

Alasan prioritas uji coba gelang berbasis GPS bagi lansia, jelas dia, karena jamaaah di usia ini potensi untuk tersasar lebih besar sehingga butuh pengamatan yang lebih seksama.

“Uji coba ini dilakukan untuk melihat alat ini bekerjanya seperti apa. Simulasi di tanah air oleh beberapa vendor sudah dilakukan dan relatif tidak ada kendala, tapi tentu berbeda bila diaplikasikan di Tanah Suci dengan jumlah jamaah yang banyak,” jelasnya lagi.

Selain uji coba gelang GPS bagi jamaah lansia, pembenahan lain menyangkut pelayanan haji tahun ini adalah dengan pembinaan jamaah haji. Dikatakan Menag, manasik haji tahun untuk tahun ini akan ditingkatkan kuantitasnya menjadi sepuluh kali manasik. Tujuh kali dilakukan di tingkat Kecamatan oleh masing-masing Kantor Urusan Agama dan tiga kali di tingkat Kabupaten/Kota.

“Ini tuntutan jamaah haji yang ingin memperbanyak porsi pembinaan manasik haji,” terang Menag.

Selain itu, Kementerian Agama juga sedang berpikir keras untuk melibatkan para pembimbing haji dari Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) sehingga kualitas manasik hajinya lebih baik. “Ini yang sedang kita gagas,” tandas Menag.

Hal lain yang menjadi gagasan penting peningkatan kualitas layanan haji yaitu agar bagaimana yang gagal berangkat haji karena meningggal dunia atau karena sakit keras, atau karena hal lain, yang menggantikan dirinya bisa ditentukan sendiri.

Menurut Menag, gagasan ini dilakukan untuk memberikan semacam keadilan, meski diakuinya ini tidak mudah. Tapi, ujar Menag, kita akan mencoba bagaimana simulasinya, misalnya ahli warisnya yang menggantikan.

“Mekanisme penggantiannya sedang kita atur dan kita dalami. Jadi ini beberapa pembenagan ke arah kualitas penyelenggaraan haji terus kita lakukan,” tutur Menag.(dm/kps)

Related

Songsong Kepemimpinan Berintegritas Era Society 5.0, Sespimma Lemdiklat Polri Gelar Seminar Sekolah

Kupas News – Untuk meningkatkan kemampuan kepemimpinan yang berintegritas...

Humas Polri Gandeng Media Massa Wujudkan Pemilu Aman

Kupas News, Jakarta - Divisi Humas Polri menggandeng sejumlah...

Pembukaan KBN 2022 di Bengkulu Ditandai Peluncuran Logo dan Maskot

Kupas News, Kota Bengkulu – Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah...

Polri Kerahkan Pasukan Bantu Penanganan Gempa Cianjur

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo saat diwawancarai...

Ombudsman RI Minta Cabut Permentan Nomor 10 Tahun 2022

Kupas News, Kota Bengkulu - Anggota Ombudsman RI, Yeka...