Lebong, kupasbengkulu.com – Pembangunan gapura perbatasan antara Kabupaten Lebong dan Rejang Lebong rencananya akan dibangun di Desa Bioa Sengok, Kecamatan Rimbo Pengadang, pada tahun 2016 ini. Namun hingga bulan Agustus, belum ada tanda-tanda pembangunan tersebut akan dimulai. Padahal tahun 2016 tinggal menyisakan lima bulan lagi.
Kepala Bagian (Kabag) Pemerintahan Setdakab Lebong, Firdaus, membenarkan jika pembangunan gapura perbatasan tersebut akan dikerjakan pada tahun ini. Namun, hingga saat ini pembangunan gapura tersebut masih dalam proses pembebasan lahan untuk taman yang dibuat dekat dengan gapura.
“Sampai sekarang prosesnya masih pada pembebasan lahan. Kalau untuk gapuranya tidak perlu pembebasan, karena tidak menggunakan tanah warga. Nah yang sedang dilakukan negosiasi pembebasan lahan yaitu untuk taman yang nantinya dibangun di sekitar gapura,” tutur Firdaus.
Lebih jauh, Firdaus mengatakan luasan lahan yang dibutuhkan untuk membangun taman tersebut seluas 800 meter². Sejauh ini proses negosiasi berjalan dengan lancar dan warga siap untuk membebaskan lahannya.
“Proses negosiasinya lancar, dan warga siap untuk memberikan lahannya. Mudah-mudahan tahun 2016 ini gapura beserta tamannya tersebut sudah berdiri di perbatasan Lebong dan Rejang Lebong,” katanya.
Terpisah, Kepal Dinas PU Lebong, Eddy Ramlan, mengatakan Dinas PU selaku tim teknis pembangunan gapura masih menunggu bagian pemerintahan dalam melakukan pembebasan lahan.
“Kalau kita (PU, red) cuma membangun, karena anggaran untuk pembebasan lahan ada di bagian pemerintahan. Nah, jika bagian pemerintahan sudah selesai melakukan pembebasan lahan, ya kita siap membangun,” demikian Eddy.(spi)