Rabu, April 24, 2024

Pencari Batu Bara, Mencari Nafkah di Lobang Maut

Lobang batu bara

kupasbengkulu.com, Bengkulu Tengah – Pagi itu diselimuti awan hitam sedikit gerimis, tapi tidak menyurutkan niat Tarmizi (36) warga Desa Surau, Kecamatan Taba Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah untuk mencari rezeki di bekas penambangan yang jarak tempuhnya lebih kurang 6 km dari kediamannya. Karung-karung, cangkul sudah disiapkan, dan tidak lupa sebotol air minum yang dimasukkan ke dalam ransel yang sudah usang.

Di lokasi bekas penambangan milik Perusahaan Bara Mega Quontum (BMQ) yang pernah digarap oleh perusahan lain itu, ternyata masih menjadi pilihan beberapa warga. Tanpa berpikir panjang Tarmizi langsung melakukan aktivitas pengarungan, pada tebing yang terjal, tergalilah sebuah lorong hingga mendapatkan batu bara. Dimana lorong yang menyerupai gua itu hanya diberi tiang penyangga yang sewaktu-waktu akan ambruk.

Dilihat dari proses penggalian yang mereka lakukan itu hanya menggunakan alat manual seperti cangkul, tembilang (linggis,red), itupun bila sudah terjangkau dalam, karena di lokasi sekarang ini sangat sulit untuk tinggal mengambil batu bara yang ada, untuk menggali lobang biar telihat batu bara mereka hanya tinggal melakukan penggalian lobang atau tebing sedalam 3-4 meter yang panjang lebarnya hanya 3×2 meter saja.

Dengan reruntuhan tanah serta keringat yang bercucuran, mereka menopang tebingan itu dengan kayu seadanya, mereka seakan-akan dikejar maut yang bila mana tanah itu ambruk dan pastinya mereka akan tertimbun.

Aktivitas penggalian batu bara ini pun terhenti saat pengawas tambang tiba di lokasi, Dengan muka yang cemas serta keringat bercucuran mereka penambang memilih pulang saat setelah diberi arahan oleh petugas. Sambil mencuci tangan di air kubangan yang keruh mereka pulang ada yang membawa hasil, ada juga yang pulang dengan tangan kosong yang penuh dengan kekecewaan.

Meskipun dibawah ancaman keselamatan, para pencari batu bara ini tetap tidak mengindahkan larangan dari petugas penjaga lokasi batu bara.

”Kami hanya menjalankan tugas, soal pengarahan terhadap warga sudah sering kami lakukan, bila kami bersikeras takutnya malah memancing emosi warga,” ungkap Toni selaku pengawas lapangan dari BMQ.

“Beberapa bulan yang lalu, sempat terjadi salah paham dengan warga, hingga berproses kepolsek setempat, namun kita tempuh perdamaian dengan warga, yang melibatkan kades dan camat” Lanjut Toni menceritakan tragedi 20 September silam.

Di tempat terpisah, di kediamannya Tarmizi menceritakan kenapa dia bisa nekat mengambil batu bara di lahan BMQ yang medannya sangat terjal belum lagi jalan menuju lokasi yang bebatuan yang bila dilewati dengan motor yang bila tidak berhati-hati mesin motor akan tersangkut batu.

Selain cara manual ini mudah, kalori batu baranya juga bagus, dan mereka tidak ada pilihan lain. Karena mencari pekerjaan zaman sekarang sangat sulit. Disinggung soal harga perkarungnya mereka menjual ke toke seharga Rp 15 ribu hingga Rp 18 ribu perkarung.

“Kami jual bermacam-macam, soal harga tergantung pada kalori dan toke, ada yang ambil Rp 15 ribu ada juga yang ambil 18 ribu, tapi itu belum termasuk pengeluaran lain, bila di hitung pengeluaran kami sehari-hari, karena kami disini hanya menyambung hidup untuk memenuhi kebutuhan di dapur.”

Disinggung soal surat yang diedarkan dalam perjanjian mengenai larangan bahkan poin-poin lainnya, Bapak dua anak ini tidak mengetahui akan hal itu. Belum lagi mengenai insiden yang pernah terjadi di lokasi pertambangan yang berbeda yang telah memakan korban, seperti di lokasi bekas pertambangan Inti Bara Perdana (IBP) beberapa bulan yang silam yang masih terngiang.

“Yang mengenai korban tertimbun longsor itu, kami yang senasib merasa berduka, tapi kami selalu berhati-hati dan memakai perhitungan sendiri. Soal surat itu saya tidak tahu, tapi kami tahu bahwa batu bara di lokasi itu dilarang untuk diambil, tapi mau apa lagi, anak-anak mau sekolah, kebutuhan rumah tangga juga harus dipenuhi, kami juga berharap bila tambang nanti jalan, kami bisa bekerja di tambang itu.” harap Tarmizi.(dob)

Related

Songsong Kepemimpinan Berintegritas Era Society 5.0, Sespimma Lemdiklat Polri Gelar Seminar Sekolah

Kupas News – Untuk meningkatkan kemampuan kepemimpinan yang berintegritas...

Ratusan Nakes di Kota Bengkulu Terima SK PPPK

Kupas News, Kota Bengkulu – Sebanyak 264 orang tenaga...

Polisi Tangkap Pembuat Video Mesum Pasangan LGBT di Lebong

Kupas News, Lebong – Polisi menangkap BP (19) warga...

Sidang Isbat Putuskan Hari Raya Idul Fitri 22 April 2023

Kupas News, Bengkulu – Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian...

Polisi Ungkap Home Industri Senjata Api yang Sudah beroperasi Sejak 2012

Kupas News, Bengkulu – Polda Bengkulu ungkap pabrik pembuatan...