Kota Bengkulu, kupasbengkulu.com – Terhitung tanggal 1 Februari 2015 mendatang, Asisten Bidang Administrasi Umum (Asisten III) Pemerintah Provinsi Bengkulu, Herry Syahrial, akan memasuki masa pensiun.
Herry yang sudah menduduki jabatannya saat ini selama kurang lebih dua tahun, mengaku ingin menikmati masa pensiun dengan lebih banyak beribadah, menghabiskan waktu dengan keluarga, mengabdi kepada masyarakat, dan belum terfikir untuk memasuki dunia politik.
”Setelah pensiun, saya ingin menikmati masa pensiun saya, melihat cucu di Bandung, mungkin juga beternak atau berkebun. Yang jelas sampai saat ini belum terfikir untuk terjun ke dunia politik,” kata Herry usai mengadakan acara perpisahan dengan para stafnya, Jumat (30/01/2015).
Herry Syahrial, memulai karirnya menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di bagian Biro Umum Pemprov hingga tahun 1974. Setelah itu dirinya melanjutkan pendidikan strata 1, dan akhirnya menduduki jabatan sebagai Kepala Sub Bagian (Kasubag) Biro Pembangunan hingga tahun 1981.
Tak cukup dengan gelar S1-nya, Herry pun melanjutkan pendidikan S2 dan tamat pada tahun 1983. Herry langsung ditempatkan di Biro Pemerintahan sebagai Kepala Bagian (Kabag). Kemudian di tahun 1985, Heri ditugaskan ke Kecamatan Ketahun hingga tahun 1987.
Setelah dari Ketahun, Herry kemudian ditugaskan menjadi Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Kadispenda) Kabupaten Bengkulu Utara hingga tahun 1992, kemudian ditarik ke Bengkulu untuk menjadi Sekretaris Daerah (Sesda) Kota Bengkulu.
Karena permasalahan eselonering, dimana saat itu ada pergantian bahwa Sesda harus pada golongan 2B, sedangkan Heri saat itu masih golongan 3A, terpaksa ditarik lagi ke Pemprov pada tahun 1993 menjadi Kepala Biro Pembangunan. Heri juga sempat dimutasi ke Biro Kesejahteraan Masyarakat (Kesra) sampai tahun 2000, dan dikembalikan lagi ke Biro Pemerintahan.
Selanjutnya pada tahun 2000, Heri ditugaskan kembali ke Bengkulu Utara menjadi Sesda selama lima tahun. Pada tahun 2005, ia dikembalikan ke Pemprov menjadi Kepala Dinas Koperasi, pernah juga menjadi Kepala Dinas Tenaga Kerja, dan terakhir Kepala Dinas Pendidikan.
”Saya juga sempat difungsionalkan, sampai akhirnya menjadi Asisten III,” katanya.
Sudah banyak suka duka yang dilalui Herry selama menjadi abdi negara. Namun menurutnya semua itu harus dilakukan dengan penuh kerja keras, ikhlas, dan tuntas. Dalam penilaiannya, Bengkulu sudah banyak kemajuan terlebih bidang transportasi, di mana dulunya untuk bepergian dari satu kabupaten ke kabupaten lainnya butuh waktu yang lama. Namun sekarang, sudah jauh lebih cepat.
”Bekerja itu harus ikhlas, ikuti saja aturannya, bagaimana prosedur dan mekanisme bekerja. Nggak usah neko-neko, sebagai abdi negara sudah cukup jelas aturan tentang hak dan kewajiban. Itu saja yang dijalankan,” imbau Herry.
Sebelum memasuki masa pensiunnya, Heri mengatakan sudah menyelesaikan beban tugasnya karena tidak ingin meninggalkan pekerjaan rumah bagi penggantinya kelak.
Dalam hal reformasi birokrasi, menurutnya Pemprov sedang menata agar reformasi birokrasi ini dapat berjalan dengan baik. Hanya saja yang belum diterapkan masalah beban kerja PNS yang sedang dalam pengkajian untuk mengukur besaran tunjangan yang diterima PNS nantinya. Ia pun berharap Provinsi Bengkulu ke depan dapat terus maju dan berkembang sesuai potensi yang ada di Bengkulu.
”Tentunya saya berharap Bengkulu ini bisa semakin terdepan. Tidak bisa begitu saja orang lain sembarang mengatakan Bengkulu ini daerah tertinggal. Kita selama ini selalu berupaya untuk memaksimalkan potensi yang ada. Semoga Bengkulu semakin baik,” harapnya. (val)