Kota Bengkulu, kupasbengkulu.com – Kemiskinan tidak membuat mereka putus asa, dengan keadaan ekonomi terbatas tujuan bertahan hidup tetap dilakukan.
Untuk membiayai kebutuhan keluarganya, bagi Lamina (65) dan rekannya Romla (47) mengais cacing laut adalah pilihan terakhir.
Lamina warga RT.13 simpang Kandis, Kota Bengkulu menekuni pekerjaan sebagai pencari cacing laut sudah dijalaninya sejak dari lima tahun yang lalu.
Kegiatan itu dilakukannya sejak sang suami tidak bisa beraktifitas lantaran sakit yang diderita. Setiap hari Lamina dan rekannya menuju rawa-rawa yang tidak jauh dari pelabuhan laut Pulau Baai untuk mencari cacing.
Dibutuhkan waktu berjam-jam untuk mendapatkan cacing laut yang selanjutnya dijual itu. Setelah itu hasil cacing yang diperoleh Lamina dan rekannya dijual pada pengumpul. Dalam sehari kedua perempuan gigih ini mendapatkan uang Rp 30 ribu dari hasil penjualan cacing.
“Jumlah itu harus kami bagi dua lagi,” kata Lamina.
Mencari cacing juga tergantung dengan kondisi laut, jika laut naik atau pasang maka tak bisa didapatkan cacing laut.
“Mau kerja apa ya tidak ada kerja, sedangkan suami sakit terus tidak bisa bekerja,
selain mencari cacing laut, terkadang menghasilkan, tergantung cuaca dalam mendapatkan cacing ini jadi kendala sulit, juga para pembeli dari pemancing ikan, itupun tidak selalu ramai hanya hari tertentu saja, syukur ada sedikit uang yang didapat cukup untuk membeli makan hari ke hari,” kelunya.
Daroi amatan, tidak saja Lamina dan Romla yang menggantungkan hidupnya untuk mencari cacing laut sebagai matapencarian. Ada beberapa perempuan lain melakukan hal yang sama.
Perempuan tersebut berharap pemerintah dapat lebih memperhatikan kembali kondisi kehidupan masyarakat miskin.
M. Supratman Efendi