Bengkulu Tengah, kupasbengkulu.com – Rapat pembentukan alat kelengkapan DPRD Bengkulu Tengah Jumat pagi (7/11/2014) di aula kantor DPRD Karang Tinggi berlangsung panas.
Lantaran berbeda pendapat soal komposisi alat kelengkapan, salah satu anggota dewan dari Koalisi Indonesia Hebat (KIH), Ibnu Hajar (PDIP) dan Hanaldin dari koalisi merah putih (Gerindra) terlibat baku hantam.
Pertengkaran kedua sempat dilerai oleh anggota dewan lain, lalu Hanaldin meninggalkan ruang rapat bersama anggota lain yang satu fraksi dengannya. Setelah dipanggil kembali oleh ketua melalui pengeras suara akhirnya mereka kembali ke ruang rapat.
“Semua anggota yang keluar tolong kembali lagi ke ruang rapat” ujar ketua Dewan, Tarmizi.
Namun selang beberapa menit kemudian keduanya kembali terlibat baku hantam. Ibnu Hajar menghampiri dan mendorong Hanaldin hingga terjatuh dari kursi.
Kali ini suasana menjadi lebih heboh, hingga membuat semua staf kantor DPRD keluar ruangan.
Upaya peleraian berlangsung lebih lama, sampai akhirnya setelah membacakan nama nama utusan alat kelengkapan untuk badan kehormatan ketua menyekorsing rapat.
“Silahkan yang disebut namanya tadi untuk mengambil tempat untuk membentuk komposisi. Sidang saya skor 5 menit” kata Tarmizi.
PDIP Tak Setuju Gerindra jadi Ketua Komisi
Rapat alat kelengkapan DPRD Bengkulu Tengah yang diwarnai baku hantam ternyata disebabkan oleh tidak setujunya Ibnu Hajar dari Fraksi PDIP atas terpilihnya Hanaldin dari Fraksi Gerindra sebagai ketua komisi I.
“Protes tadi karena perbedaan pendapat, itu hal biasa. Namun kita menyayangkan adanya kekerasan dari anggota” ujar wakil ketua I DPRD Bengkulu Tengah, Riko Zarian saat menemui awak media ketika sidang diskor.
Saat pembentukan alat kelengkapan badan kehormatan dan badan legislasi interupsi juga terus mengalir namun diabaikan oleh ketua Dewan.
Setelah mengumumkan komposisi badan legislasi rapat diskor oleh ketua hingga selesai sholat jumat.
“Sudah mendekati waktunya sholat jumat. Sidang kita skor selama satu setengah jam” ujar ketua DPRD, Tarmizi sembari memukul palu sidang.(qef)