kupasbengkulu.com – Retribusi terminal yang kerap dilakukan petugas dari Dinas Perhubungan Komunikasi Informasi dan Pariwisata (Dishubkominfopar) Bengkulu Tengah di depan terminal Nakau, Desa Nakau, Kecamatan Talang Empat, dianggap menyalahi Peraturan Daerah (Perda) Bengkulu Tengah no 7 tahun 2013 tentang Retribusi Terminal.
Beberapa poin di dalam Perda tersebut yang dilanggar oleh pihak penarik retribusi. Diantaranya, pemungutan tersebut harus dilakukan didalam terminal, bukan didepan terminal seperti yang dilakukan para petugas.
Selain itu, para petugas juga tidak ditemani oleh pihak Kepolisian, sehingga tidak terlihat seperti penarikan retribusi yang legal. Kondisi ini sudah terjadi mulai Kabupaten dengan slogan “Maroba Kite Maju” ini dimekarkan, hingga saat ini. Berarti total sudah 5 tahun kejadian ini terjadi.
Petugas dari Dishubkominfopar diketahui menghentikan kendaraan di depan Terminal Nakau, yang juga sedikit menganggu kenyamanan berlalu lintas. Bahkan, setiap mobil yang dihentikan juga membayar retribusi dari atas kendaraannya. Tak jarang, beberapa diantara mereka malah tidak berhenti dan melempar saja uang retribusi sekitar Rp 5000 tersebut, sedangkan petugasnya langsung mengambil dari tengah jalan.
Penyalahan Perda ini dibenarkan oleh Kepala Bagian Hukum Setdakab Bengkulu Tengah, Hendri Donal. ketika dikonfirmasi, hendri mengungkapkan, sesuai dengan Perda maka pemungutan Retribusi tersebut seharusnya dilakukan di dalam terminal. Hal itu berarti, kendaraan yang membayar retribusi harus masuk ke dalam terminal.
“Bukan diluar terminal, begitu aturan dari Perda,” pungkas Hendri.(vai)