Kota Bengkulu, kupasbengkulu.com – Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, dalam acara Koordinasi dan Supervisi KPK di Kota Bengkulu, mengungkapkan bahwasannya pemerintah Kota Surabaya menjamin hidup setiap masyarakatnya dengan sistem yang baik, mulai dari ketika masih di dalam kandungan hingga meninggal dunia.
“Kami membangun sistem agar semua masyarakat benar-benar merasa terlayani pemerintah. Semua harus diurus oleh kepala daerah sebagai bentuk pertanggungjawaban di akhirat nanti,” ujar Risma, Rabu (21/09/2016).
Dalam pemaparannya tentang pembangunan berbasis E-Government ini, Risma berhasil memukau para peserta rapat yang tampak begitu antusias ‘mengorek’ rahasia Risma dalam membangun Kota Surabaya hingga seperti saat ini.
Risma menyebut Kota Surabaya dengan APBD sebesar Rp 7 triliun mampu menata kehidupan masyarakat dan pemerintahan secara baik. Hal ini terlihat dari pemberian sarana pendidikan dari tingkat SD hingga SMA secara gratis untuk warga. Tidak saja itu, pemerintah Kota Surabaya juga setiap hari menyediakan jatah makan untuk masyarakat lanjut usia miskin, anak terlantar, dan disabilitas. Kemudian setiap bulannya juga dilakukan pemeriksaan kesehatan dan pemberian makanan tambahan gratis oleh pemerintah.
Lebih jauh, Kota Surabaya saat ini telah bebas dari pengamen dan pengemis. Mereka diurus secara baik dan diberikan tempat khusus. Begitu juga dengan masyarakat yang menderita gangguan jiwa juga tidak ada lagi yang berkeliaran.
“Ambulance dan mobil jenazah 24 jam gratis. Kami juga telah membangun puluhan ribu perpustakaan, belasan taman, serta lapangan futsal yang semuanya free wifi. Kami juga punya broadband learning centre, internet gratis tanpa harus takut anak-anak mengakses konten yang tidak sehat,” tambah Risma.
Ada banyak terobosan yang dia bangun, untuk masyarakat yang berobat di rumah sakit kini tak usah lagi berlama-lama mengantre. Cukup mendaftar secara online dan nantinya akan diberikan nomor urut serta waktu konsultasi kesehatan.
“Kalau dulu antrean rumah sakit panjang, sekarang tidak ada lagi antrean. Masyarakat datang untuk berobat pada jam yang sudah ditentukan berdasarkan pendaftaran online,” katanya lagi.
Kemudian dalam hal pengurusan akte kelahiran, masyarakat cukup mendaftar menggunakan ponsel pintar. Hasil akte kelahiran akan langsung di antar ke rumah warga via pos. Hal yang sama juga dalam mengurus perizinan yang hanya membutuhkan waktu tiga jam saja.
“Kalau tidak punya handphone, pemerintah menyiapkan E-Kios dalam tiga bahasa, yakni Indonesia, Jawa, dan Madura,” ujar Risma.
Semua pelayanan masyarakat yang dibangun Risma berbasiskan elektronik. Dia bahkan mengklaim sistem elektronik ini dapat menghemat anggaran hingga Rp 24 miliar. Selain itu juga dapat menjauhkan dirinya dan para PNS dari tindakan korupsi dan penyuapan.
“Semua yang bekerja sistem elektronik online. Kalau ada yang tak beres maka sistem yang akan menolak, bukan wali kota, atau pejabatnya,” ungkap Risma.
Terhadap kemajuan Kota Surabaya dalam melayani masyarakat dan menjalankan pembangunan, Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti menyatakan, Pemprov Bengkulu akan belajar pada Pemerintah Kota Surabaya.
“Ada banyak tawaran dari Singapura, dan luar negeri pada Bengkulu untuk menangani sistem pemerintahan dalam melayani masyarakat. Namun karena produk E-Government juga ada di Surabaya, maka kami akan menggunakan sistem karya dalam negeri,” demikian Ridwan Mukti. (kps/val)