Jumat, Maret 29, 2024

Saat Jurnalis Melongo Melihat Perkembangan Pendidikan Kaur

wartawan nasional berpose bersama Bupati Kaur, Hermen Malik
wartawan nasional berpose bersama Bupati Kaur, Hermen Malik

Bengkulu, kupasbengkulu.com kupasbengkulu.com menggelar “Journalist Bootcamp” liputan bersama 17 jurnalis media nasional dan online ke Kabupaten Kaur banyak ditemukan hal yang mencengangkan di daerah perbatasan Bengkulu-Lampung itu.

Kaur layaknya sebuah kabupaten yang tak “berisik” dalam membangun kemandirian dan kualitas SDM. Selama lima tahun ke belakang, perkembangan pesat terjadi.

Setidaknya terdapat beberapa kemajuan yang cukup membanggakan dan dapat dijadikan model oleh kepala daerah lain di Indonesia.

Pertama di bidang pendidikan, Kaur, dikenal memiliki luasan wilayah hutan lindung, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). Dalam wilayah hutan itu, ribuan jiwa penduduk bermukim.

Penduduk tersebut berasal dari beragam kawasan tidak saja Kabupaten Kaur, tetapi juga warga Provinsi Lampung. Dianggap merambah warga tersebut diusir dari hutan.

Sebelumnya warga telah membangun sekolah secara swadaya dengan sistem kelas jauh, ada guru khusus yang datang ke daerah pedalaman itu, memakan waktu perjalanan 7 jam.

(Baca juga: “Journalist Bootcamp” dan Pesatnya Pendidikan di Kaur)

Saat Balai TNBBS melakukan razia, sekolah-sekolah itu dirobohkan, puluhan siswa melarikan diri bersama orang tua, bersembunyi di dalam hutan.

Kebijakan Bupati Kaur, Hereman Malik, mengutus para guru untuk menjemput puluhan siswa tersebut untuk sekolah. Pemda Kaur, kebingungan menampung para siswa itu.

Kerja keras, membuahkan hasil usulan agar dibuat sekolah berasrama mulai dari SD hinga SLTA disetujui kementerian. Maka bermunculanlah sekolah berasrama.

Tercatat terdapat SD dan SMP Pendidikan Khusus Layanan Khusus (PKLK), SMP bersama, dan SMK Merdeka. Semua sekolah berasrama dan semua berlaku gratis.

“Setidaknya terdapat 900 siswa sekolah di sana,” kata Bupati Kaur.

Di sekolah itu para siswa diajarkan berwirausaha, para siswa dibebankan membuat produk, mengolah, hingga menjualnya ke masyarakat.

Sekolah-sekolah tersebut memang dikhususkan untuk menciptakan enterpreneur (pengusaha), para siswa saat menjelang tamat wajib membuat proposal perencanaan bisnis. Proposal tersebut akan dilayangkan ke Bank Indonesia, Bank Bengkulu, dan pihak lainnya sebagai support permodalan.

Para siswa mengaku sudah biasa berjualan produk yang mereka buat di sekolah seperti, kerupuk, keripik, tepung ubi, dan lainnya. Produk yang mereka olah merupakan hasil lokal.

(baca juga: Kaur Siapkan Rumah Sakit Pengobatan Herbal)

Selain mendidik siswa berjiwa usaha, Kabupaten Kaur, juga menyiapkan satu sekolah khusus untuk para ilmuwan. SMAN 10 Pentagon. Sekolah ini menampung siswa dengan peringkat kelas juara I hingga III, dan diseleksi.

SMA Pentagon, dilirik banyak siswa luar provinsi, Jambi, Sumsel, dan Lampung.

Sementara itu untuk sekolah reguler lainnya, Pemda Kaur melakukan kegiatan sister school, para guru diberikan kesempatan untuk studi banding ke Australia.

Bintang Jemput Bintang

Satu program yang cukup membanggakan, Pemda Kaur menggelar Program Bintang Jempt Bintang, di mana siswa terbaik daerah itu dikuliahkan ke luar negeri di Amerika Serikat, Selandia BAru, Jerman dan beberapa universitas ternama dunia.

Bus Sekolah

Untuk memudahkan transportasi di wilayah pedalaman, Pemda Kaur menyediakan bus sekolah yang menjemput siswa dari rumah hingga ke sekolah.

Bus Sekolah menurut Hermen Malik mengurangi angka kecelakaan pelajar. Ia bahkan berani sesumbar di hadapan jurnalis, ia akan menjemput jika ada anak putus sekolah.

Kritik tentu juga muncul terutama ada beberapa sekolah yang kurang mendapatkan perhatian, di Kecamatan Lungkang Kule, terdapat sekolah yang kekurangan guru dan bus sekolah tidak berjalans ecara baik.

Atas temuan ini Kadis Pendidikan Kaur, Daud, segera melakukan pengecekkan, karena menurutnya kebijakan tersebut berlaku seluruh Kabupaten Kaur.

Support APBD

Sungguh mengagetkan saat Bupati Hermen Malik mengatakan dalam lima tahun program itu ia jalankan hanya menghabiskan dua persen APDB.

“APBD KAur hanya Rp 900 miliar, dimana hanya dua persen dana itu terpakai untuk bidang pendidikan, semua dilakukan atas kerjasama dengan kementerian, lembaga donor dunia, dan jaringan pertemanan,” kilah Hermen.

Kemajuan pesat pendidikan di Kaur, memang tidak akan dirasa secara langsung oleh masyarakat Kaur sekarang. Namun dipastikan dalam rentang waktu 10 tahun daerah ini akan dipenuhi oleh SDM berkualitas membangun bangsa.

Beberapa jurnalis nasional tampak melongo melihat langsung kemajuan tersebut.

“Saya akan lapor ke redaksi untuk mengusulkan membuat program khusus pendidikan di Kabupaten Kaur,” ungkap salah seorang wartawan media TV nasional, Trans 7.

“Jurnalist bootcamp” merupakan program kupasbengkulu.com mengajak jurnalis nasional TV, online, dan radio untuk melakukan peliputan khas secara bersama.

“Kami menginginkan apa yang dilakukan Kaur dapat dibaca, ditontoton, didengar oleh masyarakat Indonesia, lalu menjadi inspirasi,” kata Pimred kupasbengkulu.com, Firmansyah.

Ke depan kata dia, kupasbengkulu.com akan melakukan kegiatan serupa dengan liputan khas berbeda, seperti wisata, budaya, dan pendidikan.

“Dana dari kegiatan ini, tidak dari APBD, ini murni dari sumbangan pihak swasta, individu yang peduli terhadap pesatnya pendidikan di Kaur,” demikian Firmansyah.

Redaksi

Related

Songsong Kepemimpinan Berintegritas Era Society 5.0, Sespimma Lemdiklat Polri Gelar Seminar Sekolah

Kupas News – Untuk meningkatkan kemampuan kepemimpinan yang berintegritas...

Ratusan Nakes di Kota Bengkulu Terima SK PPPK

Kupas News, Kota Bengkulu – Sebanyak 264 orang tenaga...

Gubernur Rohidin Mersyah Dukung Pengembangan UINFAS Bengkulu

Kupas News, Bengkulu – Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah terima...

Polisi Tangkap Pembuat Video Mesum Pasangan LGBT di Lebong

Kupas News, Lebong – Polisi menangkap BP (19) warga...

Sidang Isbat Putuskan Hari Raya Idul Fitri 22 April 2023

Kupas News, Bengkulu – Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian...