Jumat, April 26, 2024

Sejak 2009 Pengrajin Dol Tak Dibantu Pemerintah

Dol, alat musik tradisional Bengkulu
Dol, alat musik tradisional Bengkulu

Kota Bengkulu, kupasbengkulu.com – Dol merupakan alat musik tradisional yang biasa digunakan oleh masyarakat Bengkulu dalam mengiringi acara-acara besar maupun ritual keagamaan.

Alat musik yang dimainkan dengan cara ditabuh atau dipukul ini berbahan dasar bongkol kelapa, kulit sapi, dan rotan. Salah seorang pemilik galeri dol, Zoharia, mengatakan secara turun-temurun keluarganya telah menekuni bisnis dol. Pada tahun 1982, almarhum suaminya, Abdul Salam, mulai membuat dol. Seniman yang dulunya pemilik sanggar bernama Tapak Badri ini beralih profesi menjadi pengrajin dol lantaran ingin melestarikan alat musik tradisional Bengkulu. Maka mulai saat itu berdirilah galeri dol dengan menggunakan namanya, di Jalan Letda Abu Hanifah, Kelurahan Pondok Besi, Kota Bengkulu.

“Penjualan dol saat ini sudah sampai ke luar negeri, seperti Malaysia, Singapura, bahkan Tiongkok,” cerita Zoharia.

Setelah Abdul Salam wafat, usaha ini diambil alih oleh anaknya yang bernama Erizal Salam. Dol sendiri paling terlihat digunakan masyarakat Bengkulu sebagai alat musik pengiring dalam upacara Tabut yang diperingati setiap tanggal 1-10 Muharam, untuk mengenang Hasan dan Husen yang merupakan cucu Nabi Muhammad SAW yang wafat di Padang Karbala.

Untuk produksinya sendiri dalam satu hari galeri Abdul Salam mencapai 10 dol, dengan ukuran 70-80 centimeter. Sementara untuk ukuran 20-30 centimeter bisa mencapai 20 dol dengan mempekerjakan lima orang pengrajin.

“Untuk harga dol berdiameter 20-30 centimeter dijual seharga Rp 1,5 juta per satu setnya. Sementara yang berdiameter 70-80 centimeter dijual seharga Rp 1,8 juta,” lanjutnya.

Kendati demikian, dia mengatakan kepedulian pemerintah dalam pengembangan usaha ini sangatlah kurang. Padahal dengan pembuatan dol sama saja dengan melestarikan budaya Bengkulu.

“Seingat saya baru satu kali yakni di tahun 2009 pengrajin dol dibantu pemerintah. Setelah itu belum pernah lagi,” katanya.

Zohania berharap pemerintah ikut serta membantu pengembangan usaha alat musik tradisional dol ini, agar ke depannya tidak hilang ditelan kemajuan zaman.

“Saya berharap kepada pemerintahan supaya bisa membantu untuk melestarikan alat musik kita ini,” harapnya. (mg1)

Related

Lawan Serius Petahana, Teddy Rahman Lengkapi Persyaratan Balon Bupati Seluma

Lawan Serius Petahana, Teddy Rahman Lengkapi Persyaratan Balon Bupati...

Indeks Demokrasi Indonesia di Bengkulu Tahun 2022 pada Angka 73,23

Indeks Demokrasi Indonesia di Bengkulu Tahun 2022 pada Angka...

Kunjungan Kapolres Mukomuko ke Polsek Penarik Pastikan Situasi Kamtibmas

Kunjungan Kapolres Mukomuko ke Polsek Penarik Pastikan Situasi Kamtibmas ...

Jaksa Usut Keterlibatan TAPD di Kasus Dugaan Penyelewengan Dana Stunting

Jaksa Usut Keterlibatan TAPD di Kasus Dugaan Penyelewengan Dana...

View Tower Lapangan Merdeka Bakal Dirobohkan

View Tower Lapangan Merdeka Bakal Dirobohkan ...