Lebong, kupasbengkulu.com – Hingga saat ini, Sekda Lebong Mirwan Effendi, SE, M.Si yang juga selaku ketua tim verifikasi dan validasi data kerugian tanam tumbuh akibat bencana tanah longsor di Bukit Beliti Besar di Kecamatan Lebong Selatan pada April lalu belum menerima hasil laporan terkait validasi data di lapangan yang dilakukan oleh beberapa SKPD terkait.
Padahal, Tim diberikan waktu 1 minggu terhitung sejak digelarnya rapat bersama dewan direksi PT Pertamina Gheotermal Energy (PT PGE) Proyek Hulu Lais yang sanggup mengganti biaya kerugian tanam tumbuh warga akibat bencana longsor tersebut pada tanggal 26 Oktober 2016.
“Hingga saat ini saya belum menerima laporan resmi dari tim atau SKPD yang melakukan verifikasi dan validasi data di lapangan. Jadi saya juga belum dapat melihat berapa angka jumlah kerugian tanam tumbuh saat ini. Sudah saya coba hubungi SKPD terkait, namun belum menerima jawaban,” terang Sekda.
Akibatnya, Sekda mengungkapkan karena keterlambatan tim atau SKPD melaporkan hasil verifikasi dan validasi data di lapangan, pencairan untuk mengganti kerugian tanam tumbuh warga juga belum dapat dilakukan.
“Jelas untuk pencairan belum dapat dilakukan karena hasil verifikasi dan validasi data sesuai permintaan dari PT PGE belum dapat kita penuhi,” pungkas Mirwan.(spi)