Sabtu, April 20, 2024

Sekilas Tentang Hujan Buatan

Rizky Fatimahtuzzuhro W

Rizky Fatimahtuzzuhro Widowati

kupasbengkulu.com – Pernah mendengar istilah hujan buatan? Kebanyakan orang mengartikan istilah hujan buatan adalah hujan yang sengaja dibuat oleh manusia. Hujan buatan pada dasarnya adalah bukan membuat hujan dalam arti sebenarnya, melainkan membuat percepatan pada proses fisika yang terjadi di awan untuk membuat hujan turun. Jadi syarat utama dalam membuat hujan buatan adalah adanya awan yang sudah terbentuk secara alami yang memiliki kandungan jenis-jenis air yang cukup, yang nantinya akan dipakai sebagai calon awan pembuat hujan buatan. Selain awan, diperlukan juga kecepatan angin serta kondisi cuaca yang mendukung.

Istilah yang lebih tepat untuk mendefinisikan aktivitas hujan buatan adalah Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC), karena pada dasarnya hujan buatan merupakan aplikasi dari suatu teknologi. TMC merupakan usaha manusia untuk meningkatkan curah hujan yang turun secara alami dengan mengubah proses fisika yang terjadi di dalam awan. Proses fisika yang diubah (diberiperlakuan) di dalam awan dapat berupa proses tumbukan dan penggabungan (collision and coalescense) atau proses pembentukan es (ice nucleation). Saat ini TMC menjadi salah satu solusi teknis yang dapat dimanfaatkan untuk menanggulangi bencana yang ditimbulkan oleh karena adanya penyimpangan iklim/ cuaca. Seperti kemarau berkepanjangan yang sering menimbulkan dampak kekeringan. Dalam istilah meteorology, fenomena ini disebut el nino.

Dalam penerapan TMC, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menyampaikan bahan semai ke dalam awan. Yang paling sering dan biasa dilakukan adalah menggunakan wahana pesawat terbang. Selain menggunakan pesawat terbang, modifikasi pesawat terbang juga dapat dilakukan dari darat dengan menggunakan sistem statis melalui wahana Ground Base Generator (GBG) pada daerah pegunungan untuk memodifikasi awan-awan orografik dan juga menggunakan wahana roket yang diluncurkan ke dalam awan.

Untuk memicu dan membuat hujan buatan sedikitnya diperlukan dua jenis bahan. Kedua bahan utama inilah berfungsi untuk mempengaruhi proses yang terjadi di dalam awan. Bahan pertama adalah sejenis zat kimia yang dipakai untuk membentuk es, dikenal sebagai glasiogeni, berupa Perak Iodida (Agl). Bahan kedua adalah bahan yang berungsi untuk menggabungkan butir-butir air di awan, dikenal sebagai higroskopis, berupa garam dapur atau Natrium Chlorida (NaCl), atau CaCl2 dan Urea.

Kedua bahan itu kemudian diangkut menggunakan pesawat logistik, baik angkutan militer maupun angkutan khusus milik perusahaan pembuat hujan. Untuk urusan penebaran dua zat pembentuk hujan ini harus diperhatikan juga kondisi yang akurat tentang arah angin, kelembaban, dan tekanan udara peluang terjadinya awan. Kedua bahan ini disebar di sekitar gunung atau wilayah yang berpotensi berkumpulnya awan Cumulus (Cu)

Hujan buatan dapat memberikan dampak yang positif maupun negatif. Dampak-dampak tersebut dipaparkan di bawah ini.

Hujan buatan dapat memberikan dampak positif yang memiliki manfaat yang sama seperti pada fungsi air hujan pada umumnya yang baik bagi ruang publik untuk kehidupan, khususnya pada wilayah yang sedang mengalami musim kemarau yang sangat panjang dan tidak pernah mengalami hujan dalam jangka waktu yang cukup lama. Manfaat tersebut antara lain adalah :

1. Hujan buatan dapat mengatasi kekeringan yang terjadi pada wilayah yang mengalami kekeringan.
2. Hujan buatan dapat mengatasi masalah kabut asap akibat kebakaran hutan.

3.Hujan buatan juga dimanfaatkan untuk memadamkan api pada kebakaran hutan yang mencakup wilayah yang cukup luas dengan api yang sangat besar.
4. Hujan buatan membantu pengisian air waduk atau macam-macam danau untuk keperluan irigasi, ketersediaan air bersih ataupun pembangkit listrik tenaga air.

Hujan buatan tidak hanya memberikan dampak positif bagi fungsi lingkungan hidup, tetapi juga membawa dampak negatif bagi makhluk hidup yang berada wilayah atau tempat yang terkena guyuran air dari hujan buatan. Dampak negatif dari hujan buatan tersebut antara lain adalah sebagai berikut.

1. Hujan buatan yang terbuat dari adanya campuran bahan kimia bisa menimbulkan efek hujan yang mengandung bahan kimia pula, yang bisa jadi malah menimbulkan hujan asam yang berbahaya bagi yang terkena guyuran hujan ini.

2. Hujan buatan dapat menyebabkan pencemaran tanah karena proses penaburan garam dalam jumlah sangat banyak, bahkan dapat hingga berton-ton jumlahnya. Ini menimbulkan hujan yang sifatnya asin dan memberikan efek lapisan tanah yang terkena guyurannya akan menjadi asin pula sehingga menyebabkan lahan pertanian menjadi rusak bahkan gagal panen karena lapisan jenis-jenis tanah menjadi kelebihan kandungan garam.

3. Hujan buatan juga dapat menjadi penyebab banjir jika hujan yang terjadi tidak tepat sasaran.

4. Hujan buatan dapat menjadi penyebab pemanasan global.
Hujan buatan dapat merubah siklus hidrologi yang akan membahayakan pasokan air tanah di musim kemarau.
5. Hujan buatan akan menimbulkan kerugian materi yang cukup besar jika hujan yang turun dari hasil hujan buatan tidak tepat sasaran, baik kerugian yang dikeluarkan untuk melakukan proses hujan buatan itu sendiri, maupun dari hasil dampak ketika hujan buatan salah sasaran.

Ditulis oleh: Rizky Fatimahtuzzuhro Widowati
Taruni Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG)

Related

Gubernur Rohidin Mersyah Dukung Pengembangan UINFAS Bengkulu

Kupas News, Bengkulu – Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah terima...

PKBM se-Kota Bengkulu Ikuti Bimtek Peningkatan Kompetensi Pengelolaan Keuangan

Kupas News, Kota Bengkulu - Sebanyak 76 peserta dari...

Hadiri Peresmian SALUT, Wabup Wasri Ingin UT Jadi Akses Kemajuan Daerah

Kupas News, Mukomuko – Wakil Bupati Mukomuko Wasri, hadiri...

Sosialisasi Literasi Digital Menangkal Hoax dan Disinformasi

Kupas News, Kota Bengkulu – Bidang Humas Polda Bengkulu...

39 Kwarda Ikuti Peran Saka 2022, Sekdaprov Ingatkan Jaga Nama Baik Bengkulu

Kupas News, Kota Bengkulu - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi...