Rejang Lebong, kupasbengkulu.com – Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Rejang Lebong, Zakaria Effendi, meminta setiap kepala sekolah (Kepsek) di daerah tersebut untuk lebih dinamis menjalankan kebijakan Bupati, Ahmad Hijazi, terkait sekolah gratis.
Zakaria menegaskan pihak sekolah harus tetap mempertahankan kegiatan, baik intra maupun ekstrakurikuler, yang ada di sekolah. Jangan sampai kegiatan itu dikorbankan lantaran program sekolah gratis tersebut.
Apalagi, sesuai prosedur yang berlaku, uang sebanyak Rp 150 ribu yang dibayarkan Pemerintah Daerah (Pemda) setempat memang ditujukan hanya untuk Sumbangan Penyelenggaraan Pendidikan (SPP) setiap siswa. Sorotan Disdik adalah, sekolah yang dimaksud memiliki iuran yang berada di atas angka Rp 150 ribu.
“Beberapa sekolah seperti SMAN 1 Curup, SMAN 1 Curup Timur, dan SMAN 1 Curup Selatan, kita tahu kalau SPP per siswanya di atas Rp 150 ribu. Tentu kepala sekolahnya jangan kaku, harus mencari jalan keluar, lewat rapat komite,” jelas Zakaria.
Zakaria menyarankan agar dewan komite mencari jalan keluar seperti donatur, subsidi silang, dan lain-lain. Tidak menutup kemungkinan siswa tetap akan ditarik iuran, apabila tidak mampu mengakomodasi seluruh kegiatan sekolah yang sudah berjalan sebelumnya. Memang akan berbanding terbalik apabila sekolah memiliki iuran bulanan yang berada di bawah angka Rp 150 ribu. Namun menurut Zakaria, seharusnya roda pendidikan dan berbagai kegiatan di sekolah tersebut tetap dapat berjalan dengan lebih baik.
“Tidak ada alasan lagi bagi mereka untuk tidak mengikuti kegiatan yang dihelat kabupaten maupun provinsi, dengan alasan kekurangan uang,” tutupnya. (vai)