kupasbengkulu.com – Selamat datang gubernur dan wakilnya yang baru, Ridwan Mukti dan Rohidin Mersyah. Layaknya Sesuatu yang baru ada harapan, kasih sayang, rasa menjaga kebersamaan dalam kondisi performa maksimal.
Sejak sore Jumat (12/2/2016) ribuan mata masyarakat Bengkulu tertuju pada layar TV, memperhatikan proses pelantikan gubernur dan wakil di istana oleh Presiden Joko Widodo.
Menyaksikan tayang TV juga dilanjutkan hingga malam hari. Ada kebanggan juga muncul.
Romantisme kemenangan sudah layak ditutup. Alihkan semangat itu menjadi ruh kekuatan membangun Bengkulu.
Pekerjaan rumah besar sudah menunggu. Gubernur dalam beberapa statemen mengatakan Bengkulu merupakan daerah tertinggal. Mari bekerja.
Bengkulu selalu kedodoran dari sisi ekonomi, Bank Indonesia menemukan 70 persen uang investasi yang masuk ke Bengkulu (money outflow) kembali ke luar dari daerah itu. Ini menjadi salah satu permasalahan struktural ekonomi di Bengkulu. Kenyataan itu pun mengakibatkan perekonomian daerah menjadi tertekan. (sumber:kompas.com).
Kondisi tersebut berpengaruh pada rendahnya konsumsi produk lokal. Apalagi kondisi ini diperkuat dengan daya saing produk lokal yang masih rendah.
Suku bunga rata-rata di Bengkulu relatif mahal. Keadaan tersebut memberatkan masyarakat untuk membangun usaha, khususnya usaha mikro, kecil dan menegah. Jika mengandalkan sumberdaya alam, Bengkulu masih belum bernilai ekonomis.
Data Badan Pusat Statistik (BPS), Provinsi Bengkulu, menunjukkan sepanjang lima tahun angka penduduk miskin di daerah itu tak pernah berkurang di bawah 300 ribu orang.
September 2015, jumlah penduduk miskin mencapai 322,83 ribu orang (17,16 persen) atau bertambah 6 ribu orang jika dibandingkan dengan penduduk miskin pada September 2014. (Sumber: www.sudutruang.com).
Kondisi tersebut semakin diperburuk dengan menipisnya akses petani terhadap tanah garapan. Munculnya konflik agraria antara petani dengan perusahaan skala besar, pertambangan juga menjadi persoalan tak terselesaikan.
Harap besar telah disematkan pada kepemimpinan baru ini. Sinergi kepemimpinan antara pusat, provinsi dan kabupaten/kota harus benar-benar terjadi.
Bengkulu memimpikan tampil menjadi wilayah termakmur di Sumatera.
(Redaksi)