kupasbengkulu.com – Terkait beberapa titik badan jalan di Kota Bengkulu yang kerap dijadikan area parkir liar, Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informasi (Kadishubkominfo) Kota Bengkulu, Selupati, mengungkapkan pihaknya belum siap tiru langkah DKI Jakarta.
Sebagaimana diketahui, beberapa pekan terakhir, diinisiasi Wakil Gubernur Basuki Tjahaya Purnama (Ahok), Dishubkominfo DKI Jakarta merazia sejumlah kendaraan yang parkir liar di badan jalan dan mengenakan denda Rp 500 ribu perhari.
“Kalau di Kota Bengkulu ini terkadang kita tidak bisa menyalahkan juga, ada yang mau berurusan di suatu kantor tapi kantor tersebut parkirannya tidak muat. Terpaksa dia parkir di badan jalan. Lagian kemacetan yang ditimbulkan belum separah Jakarta,” ujar Selupati, Senin (15/09/2014).
Diungkapkannya, langkah tersebut terbilang baik, namun jika harus diterapkan di Kota Bengkulu, maka harus banyak persiapan yang dilakukan. Antara lain tim petugas, serta sarana dan prasarana penunjang seperti mobil derek untuk mengangkut kendaraan yang parkir liar.
“Sejauh ini kami berusaha agar itu tidak membuat jalanan benar-benar macet. Kalau Kota Bengkulu mau seperti itu juga, kita belum punya mobil derek. Harus persiapan matang dulu untuk membentuk tim. Lagi pula kalau harus bayar Rp 500 ribu perhari akan sangat terasa berat bagi masyarakat,” lanjut Selupati.
Kendati demikian pihaknya terus berkoordinasi dengan aparat Kepolisian untuk melakukan pengawasan terhadap juru parkir (jukir) yang membuka lahan parkir liar. Keberadaan jukir liar berpotensi menyebabkan kemacetan apabila mereka membuka lahan di badan jalan.
“Pihak Kepolisian sudah mulai melakukan penangkapan terhadap jukir liar di Kota Bengkulu. Harapannya beberapa titik badan jalan yang sering digunakan untuk lahan parkir tidak menyebabkan kemacetan parah di Kota Bengkulu,” pungkas Selupati.(val)