kupasbengkulu.com – Beberapa hari terakhir, marak menjadi perbincangan di media sosial Facebook terkait beredarnya foto surat hasil keputusan rapat komite SMP Negeri 1 Kota Bengkulu.
Dalam surat tersebut diberitahukan agar wali murid kelas VII membayar Sumbangan Pengembangan Sekolah (SPS), yang besarannya dari Rp 1 juta hingga lebih dari Rp 2 juta, serta uang komite Rp 200 ribu yang harus dibayar sampai akhir bulan Desember 2014.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Sekolah (Kepsek) SMP N 1 Kota Bengkulu Idiarman, menegaskan, sumbangan tersebut bukanlah sumbangan wajib, melainkan sukarela yang sebelumnya melalui pembicaraan dalam rapat komite. Sumbangan hanya dibebankan pada siswa yang mampu, sedangkan yang tidak mampu tak perlu membayar sumbangan apa pun.
“SPS itu sebelumnya ditawarkan ke komite sekolah dan dirapatkan, jadi sudah ada kesepakatan orang tua siswa. Yang tidak mampu ya tidak bayar, tidak diwajibkan,” ujar Idiarman, Senin (6/10/2014).
Disebutkan Idiarman, sumbangan tersebut diprogramkan untuk pengembangan sekolah, di antaranya membuat ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), penunjang kegiatan prestasi, serta mem-back up program-program penting lainnya untuk kemajuan SMP.N. 1 Kota Bengkulu.
Sejauh ini ada sekitar 100 siswa yang masuk kategori siswa kurang mampu, sehingga tidak dibebankan untuk membayar sumbangan.
“Tidak ada istilah menekan orang tua. Yang mampu bayar ya sesuai kerelaan hatinya, dan ini bisa dicicil. Sumbangan ini hanya untuk orang tua yang ikhlas dan mampu,” tegasnya. (val)