kupasbengkulu.com – Tingginya kejadian kanker payudara berakibat pada peningkatan kewaspadaan perempuan pada penyakit mematikan ini. Dari data GLOBOCAN (IARC) tahun 2012 diketahui kanker payudara merupakan penyakit kanker dengan persentase kasus baru tertinggi, yaitu 43,3%, dan persentase kejadian kematian akibat kanker payudara sebesar 12,9%.
Kanker payudara atau yang dikenal dengan istilah Ca mammae dalam dunia kedokteran juga dapat terjadi pada kaum adam.
Gejala kanker payudara yang paling umum diketahui adalah benjolan. Padahal banyak gejala lain yang merupakan tanda dari kanker, antara lain perubahan warna dan permukaan kulit payudara, keluarnya cairan dari puting payudara, nyeri pada payudara dan tanda lain yang bermanifes berbeda pada setiap orang.
Nyeri pada payudara ini dapat terasa karena adanya benjolan yang tumbuh dan menekan jaringan sehat di payudara. Pertumbuhan mendesak pada jaringan ini menekan sensoris saraf nyeri yang terdapat di payudara.
Terkadang rasa nyeri tidak dikuti dengan benjolan, tapi dapat timbul dari respon peradangan karena adanya keadaan abnormal payudara atau karena ada luka dari jaringan payudara.
Gejala nyeri yang dirasakan tidak cukup untuk mendiagnosis kanker payudara. Nyeri pada payudara juga sering timbul pada perempuan yang masih dalam siklus menstruasi. Perubahan hormonal menjelang menstruasi ikut berperan dalam menimbulkan rasa nyeri pada payudara.
Waspada dan jangan cemas dengan nyeri pada payudara anda. Rutinlah lakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dan periksakan ke dokter setiap minimal satu tahun sekali.
Penulis: Tari Nasawida, Sarjana Kedokteran, Universitas Bengkulu