Lebong, kupasbengkul.com – Keluarga korban atau ahli waris tiga karyawan PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Proyek Hulu Lais yang menjadi korban longsor kembali menerima santunan dari pihak perusahaan. Ini dikarenakan PGE dinilai lalai lantaran tidak mendaftarkan karyawannya ke BPJS Ketenagakerjaan. Hal ini sebagaimana disampaikan Kabid Tenaga Kerja Dinsosnakertrans Kabupaten Lebong, Januar Pribadi.
“Perusahaan (PGE) selama ini belum mendaftarkan karyawannya ke asuransi BPJS Ketenagakerjaan. Padahal dalam Peraturan Presiden No 109 /2013 tentang Tahapan Kepesertaan Program Jaminan Sosial, perusahaan wajib mendaftarkan karyawannya tersebut, baik pekerja tetap atau harian lepas, borongan, dan perjanjian waktu kerja lainnya,” ungkap Januar.
Ditambahkan Januar, tiga ahli waris dari Edyo Tris Rajo Bito, Sarnobi, dan Deki Karnando menerima santunan sebesar Rp 103 juta dan sudah diberikan pada 12 Agustus lalu.
“Jadi pihak perusahaan harus membayarkan 2 x 80 bulan gaji x 60 persen, dan muncul angka Rp 103 juta. Santunan itu sudah diberikan oleh perusahaan kepada ahli waris korban,” tambahnya.
Di samping itu, Januar mengimbau kepada seluruh perusahaan yang berdomisili di Kabupaten Lebong untuk segera mendaftarkan karyawannya. Karena sejauh ini, hanya beberapa perusahaan yang tertib administrasi dan melaporkan data karyawan kepada Dinsosnakertrans.
“Ini merupakan amanat dari UU Nomor 40/2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dan UU No24/2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Jadi, saya himbau kepada seluruh perusahaan yang ada agar dapat segera menjalankan amanat tersebut dan melaporkan kegiatan itu kepada kami,” demikian Januar. (spi)