Kaur, kupasbengkulu.com – Bayi Lima Tahun (Balita) Rifa Indriani (2,7) setiap harinya hanya menangis dan meneteskan air matanya karena menahan sakit yang dideritanya sejak hampir satu tahun yang lalu.
Buah hati pasangan Amrina Rosadah (21) dengan Firman Ahmadi (23) berprofesi, sebagai pelaut dan tinggal disebuah rumah yang sangat sederhana yang berdindingkan papan dari kayu, warga Desa Linau Kecamatan Maje Kabupaten Kaur ini didiagnosa oleh dokter menderita penyakit tumor Intraabdomen Susp Tratama sejak satu tahun yang lalu atau awal 2014 silam.
Rifa hanya tergolek lemas ditempat tidurnya menahan sakit dengan tatapan sayu, iapun terus menangis dan merengek, kondisi tubuh Rifa sangat memprihatinkan, karena tangan dan kaki serta kepalanya terlihat kecil sedangkan bagian perut Rifa terus membesar dan terlihat menyesakan nafas setiap kita melihat kondisinya.
Rifa yang lahir pada 18 September ini 2012 ini hanya diberi pengobatan secara tradisional oleh kedua orang tuanya, karena keterbatasan biaya yang dimemiliki orang tuanya dan tidak mampu mengobati Rifa dengan pelayanan medis yang layak seperti yang disarankan dokter sebelumnya.
“Kami hanya mengobati anak kami dengan obat-obatan tradisional, karena tidak ada biaya yang cukup untuk berobat ke rumah sakit. Jangankan berobat, makan saja kami sangat sederhana,” pungkas Firman dengan mata berkaca-kaca.
Firman mengisahkan sebelumnya anak semata wayangnya tersebut terlahir normal seperti bayi pada umumnya. Namun setelah menginjak umur hampir dua tahun terdapat gejala aneh ditubuh Rifa. Karena di bagian perutnya seiring berjalannya waktu semakin membesar, matanya sayu karena menahan sakit.
Firman bersama keluarga pernah membawa putrinya ke Puskesmas Linau pada Agustus 2014 lalu, dokter puskesmas merujuk Rifa ke RSUD Kaur, karena keterbatasan alat di RSUD Kaur, maka Rifa harus dirujuk ke RSUD M Yunus Bengkulu.
Namun pihak RSUD M Yunus menolak dan kembali merujuk ke Palembang dan Jakarta. Dokter mengharuskan Rifa untuk dioperasi, karena tidak memiliki biaya yang cukup, maka Firman bersama keluarga membawa Rifa kembali pulang. Dan melanjutkan pengobatan secara tradisional dengan cara berobat ke dukun dan diberi dedaunan untuk dioleskan ketubuh Rifa sampai sekarang.
Hingga saat ini Firman menuturkan pihak Pemda dan Dinas Kesehatan setempat belum ada yang memberikan uluran tangan untuk membatu atau hanya sekedar datang untuk melihat kondisi Rifa.
Terpisah, saat ditemui Bupati Kaur H. Hermen Malik mengatakan bahwa pihaknya baru mengetahui keadaan tersebut. Dan ia menegaskan pihaknya akan mengunjungi Rifa dan keluarga untuk memberikan bantuan supaya Rifa bisa mendapat perawatan medis.
“Kita pasti akan membatu, untuk pengobatan anak tersebut, dan akan kita bawa ke Palembang atau Jakarta. Namun yang jelas dalam waktu dekat ini kita akan membesuk dan memberikan bantuan,” ujarnya singkat.
Bagi anda yang akan ingin memberikan bantuan silahkan hubungi langsung pihak keluarga atas nama Yurman nomor handphone 082307678048 .(mty)